Topan 'Monster' Intai China dan Filipina, 43 Juta Orang dalam Bahaya
A
A
A
MANILA - Sebuah topan "monster" yang sangat berbahaya sedang bergerak mendekati sejumlah wilayah mulai dari China, Hing Kong hingga Filipina. Topan Mangkhut, yang diprediksi lebih dahsyat dari badai Florence pengintai Pantai Timur Amerika Serikat (AS), mengancam hingga 43 juta orang di berbagai wilayah.
Topan Mangkhut setara dengan topan tropis Kategori 5. Kecepatan anginnya maksimal 205 km/jam dan embusannya hingga 285 kph.
Ahli iklim tropis di Biro Meteorologi Australia, Greg Browning, mengatakan kepada news.com.au, Jumat (14/9/2018), bahwa topan Mangkhut secara signifikan lebih kuat daripada badai Florence.
"(Mangkhut) relatif jarang (karena topan itu) di atas skala berat," kata Browning.
“Ini sangat berbahaya karena ini adalah sistem yang sangat besar dengan angin yang sangat kuat dan gelombang badai yang potensial dalam jarak yang sangat jauh," ujarnya.
"Akan ada hujan sangat deras yang terkait dengan itu yang berpotensi menyebabkan kerusakan luas," lanjut Browning memperingatkan dampak dari topan Mangkhut.
Browning mengatakan topan Mangkhut adalah sistem badai paling kuat yang pernah muncul di Bumi tahun ini. Namun, itu bukan yang terkuat sejak daftar badai secara internasional dicatat pada 1946.
Sejauh ini, topan Haiyan—yang menewaskan lebih dari 6.000 orang ketika menyapu Filipina dengan kecepatan angin maksimum 230 km/jam dan embusannya 325 km/jam pada tahun 2013—memegang rekor daftar tersebut.
Pada hari Jumat, topan Mangkhut berada di Pasifik, sekitar 450 km dari Filipina. Topan itu diperkirakan akan mendarat di Pulau Luzon pada hari Sabtu besok.
Sistem Koordinasi Siaga Bencana Global (GDACS) mengeluarkan peringatan dampak topan Mangkhut terhadap kemanusiaan yang lebih parah dari dampak badai di masa lalu. "Sebanyak 43 juta orang dapat terpapar angin siklon Mangkhut," bunyi peringatan GDACS.
Lebih dari 4 juta warga Filipina dilaporkan berisiko terkena topan yang dapat menyapu wilayah selatan ibu kota pulau negara itu, Manila. Browning mengatakan, topan "monster" ini kemungkinan akan terus melaju ke arah barat, yakni menuju Hong Kong dan China selatan pada Minggu dan Senin nanti. Jutaan orang berada dalam bahaya.
Pusat Peringatan Topan Gabungan di Hawaii telah mengkategorikan topan Mangkhut sebagai "topan super" yang dikatakan Browning sama dengan angin yang sangat merusak dan memicu hujan deras yang kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan infrastruktur di mana pun topan itu menyerang.
"Tapi pembunuh terbesar dari semua dengan sistem seperti ini biasanya adalah gelombang badai," katanya. "Wilayah yang dekat dengan persimpangan topan dapat berpotensi (untuk menanggung beban)."
Negara-negara di Asia timur dan tenggara telah mengeluarkan peringatan darurat dan memerintahkan evakuasi saat topan Mangkhut dan topan lainnya, topan Barijat, terpantau mendekat.
Kepala Kantor Pertahanan Sipil Filipina, Ricardo Jalad, mengatakan pada pertemuan darurat yang dipimpin oleh Presiden Rodrigo Duterte bahwa sekitar 4,2 juta orang di Cagayan, Provinsi Isabela rentan terhadap efek yang paling merusak dari topan super tersebut.
Topan Mangkhut setara dengan topan tropis Kategori 5. Kecepatan anginnya maksimal 205 km/jam dan embusannya hingga 285 kph.
Ahli iklim tropis di Biro Meteorologi Australia, Greg Browning, mengatakan kepada news.com.au, Jumat (14/9/2018), bahwa topan Mangkhut secara signifikan lebih kuat daripada badai Florence.
"(Mangkhut) relatif jarang (karena topan itu) di atas skala berat," kata Browning.
“Ini sangat berbahaya karena ini adalah sistem yang sangat besar dengan angin yang sangat kuat dan gelombang badai yang potensial dalam jarak yang sangat jauh," ujarnya.
"Akan ada hujan sangat deras yang terkait dengan itu yang berpotensi menyebabkan kerusakan luas," lanjut Browning memperingatkan dampak dari topan Mangkhut.
Browning mengatakan topan Mangkhut adalah sistem badai paling kuat yang pernah muncul di Bumi tahun ini. Namun, itu bukan yang terkuat sejak daftar badai secara internasional dicatat pada 1946.
Sejauh ini, topan Haiyan—yang menewaskan lebih dari 6.000 orang ketika menyapu Filipina dengan kecepatan angin maksimum 230 km/jam dan embusannya 325 km/jam pada tahun 2013—memegang rekor daftar tersebut.
Pada hari Jumat, topan Mangkhut berada di Pasifik, sekitar 450 km dari Filipina. Topan itu diperkirakan akan mendarat di Pulau Luzon pada hari Sabtu besok.
Sistem Koordinasi Siaga Bencana Global (GDACS) mengeluarkan peringatan dampak topan Mangkhut terhadap kemanusiaan yang lebih parah dari dampak badai di masa lalu. "Sebanyak 43 juta orang dapat terpapar angin siklon Mangkhut," bunyi peringatan GDACS.
Lebih dari 4 juta warga Filipina dilaporkan berisiko terkena topan yang dapat menyapu wilayah selatan ibu kota pulau negara itu, Manila. Browning mengatakan, topan "monster" ini kemungkinan akan terus melaju ke arah barat, yakni menuju Hong Kong dan China selatan pada Minggu dan Senin nanti. Jutaan orang berada dalam bahaya.
Pusat Peringatan Topan Gabungan di Hawaii telah mengkategorikan topan Mangkhut sebagai "topan super" yang dikatakan Browning sama dengan angin yang sangat merusak dan memicu hujan deras yang kemungkinan besar akan menyebabkan kerusakan infrastruktur di mana pun topan itu menyerang.
"Tapi pembunuh terbesar dari semua dengan sistem seperti ini biasanya adalah gelombang badai," katanya. "Wilayah yang dekat dengan persimpangan topan dapat berpotensi (untuk menanggung beban)."
Negara-negara di Asia timur dan tenggara telah mengeluarkan peringatan darurat dan memerintahkan evakuasi saat topan Mangkhut dan topan lainnya, topan Barijat, terpantau mendekat.
Kepala Kantor Pertahanan Sipil Filipina, Ricardo Jalad, mengatakan pada pertemuan darurat yang dipimpin oleh Presiden Rodrigo Duterte bahwa sekitar 4,2 juta orang di Cagayan, Provinsi Isabela rentan terhadap efek yang paling merusak dari topan super tersebut.
(mas)