Wilders: Untuk saat Ini Tak Ada Lomba Kartun Nabi Muhammad
A
A
A
CERNOBBIO - Anggota parlemen Belanda dan aktivis anti-Islam, Geert Wilders, mengaku tidak memiliki rencana untuk menghidupkan kembali lomba membuat kartun yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad. Lomba itu dia batalkan setelah serangan penikaman terjadi di Amsterdam pekan lalu.
Wilders, yang berbicara di sela-sela konferensi di Italia, menyatakan bahwa dia terkejut atas serangan tersebut.
Pekan lalu, seorang pria menikam dua turis Amerika Serikat (AS) di Stasiun Pusat Amsterdam. Media Belanda mengidentifikasi penyerang itu sebagai pria imigran asal Afghanistan berusia 19 tahun.
Serangan itu terjadi setelah Wilders membatalkan rencananya untuk menggelar lomba menggambar kartun untuk menunjukkan visul Nabi Muhammad. Lomba yang sedianya digelar 10 November 2018 itu telah memicu kemarahan di Pakistan.
"Untuk saat ini saya tidak akan segera melakukannya lagi, pasti," kata Wilders kepada Reuters pada konferensi Ambrosetti, di mana dia diundang untuk berbicara tentang masa depan Uni Eropa.
"Di satu sisi Anda mengatakan bahwa Anda tidak boleh menyerah pada orang-orang yang mengancam untuk menggunakan kekerasan terhadap kebebasan berbicara," ujarnya, yang lansir, Minggu (9/9/2018). Namun, di sisi lain keselamatan masyarakat lebih utama.
Dia sendiri telah menghabiskan 15 tahun dengan tinggal di rumah-rumah aman dan dikawal oleh pasukan keamanan karena ada ancaman pembunuhan secara konstan.
"Jika itu hanya tentang saya, saya akan melanjutkan dan melakukannya lagi tetapi itu bukan hanya tentang saya, itu tentang orang yang tidak bersalah," katanya.
Wilders, yang berbicara di sela-sela konferensi di Italia, menyatakan bahwa dia terkejut atas serangan tersebut.
Pekan lalu, seorang pria menikam dua turis Amerika Serikat (AS) di Stasiun Pusat Amsterdam. Media Belanda mengidentifikasi penyerang itu sebagai pria imigran asal Afghanistan berusia 19 tahun.
Serangan itu terjadi setelah Wilders membatalkan rencananya untuk menggelar lomba menggambar kartun untuk menunjukkan visul Nabi Muhammad. Lomba yang sedianya digelar 10 November 2018 itu telah memicu kemarahan di Pakistan.
"Untuk saat ini saya tidak akan segera melakukannya lagi, pasti," kata Wilders kepada Reuters pada konferensi Ambrosetti, di mana dia diundang untuk berbicara tentang masa depan Uni Eropa.
"Di satu sisi Anda mengatakan bahwa Anda tidak boleh menyerah pada orang-orang yang mengancam untuk menggunakan kekerasan terhadap kebebasan berbicara," ujarnya, yang lansir, Minggu (9/9/2018). Namun, di sisi lain keselamatan masyarakat lebih utama.
Dia sendiri telah menghabiskan 15 tahun dengan tinggal di rumah-rumah aman dan dikawal oleh pasukan keamanan karena ada ancaman pembunuhan secara konstan.
"Jika itu hanya tentang saya, saya akan melanjutkan dan melakukannya lagi tetapi itu bukan hanya tentang saya, itu tentang orang yang tidak bersalah," katanya.
(mas)