Ukraina Tes Rudal Jelajah Neptun yang Bisa Hantam Moskow

Jum'at, 31 Agustus 2018 - 10:23 WIB
Ukraina Tes Rudal Jelajah...
Ukraina Tes Rudal Jelajah Neptun yang Bisa Hantam Moskow
A A A
KIEV - Ukraina berhasil menguji coba rudal jelajah baru, Neptun. Senjata yang secara visual mirip rudal Kh-35 Rusia ini dilaporkan bisa menghantam wilayah Moskow.

Perusahaan pertahanan Ukraina, Ukroboronprom, mengumumkan uji coba peluru kendali (rudal) jelajah Neptun berlangsung pada bulan ini.

Neptun merupakan rudal jelajah anti-kapal subsonik yang dikembangkan oleh biro desain negara Ukraina, Luch di Kiev. Jangkauan senjata ini antara 280 hingga 300 kilometer (174-186 mil).

Menurut Pusat Studi Pertahanan Rudal Strategis dan Internasional, peluru kendali Neptun memiliki varian darat, laut, dan udara. Defense News melaporkan, meskipun masih dalam pengembangan, senjata itu bisa mencapai target di Moskow, Rusia.

Laporan itu mengutip pakar pertahanan Ukraina, Serhiy Sguretz, yang mengatakan bahwa hulu ledak peluru kendali itu muncul dengan fragmentasi eksplosif tinggi. Neptun juga dilaporkan terbang dengan lintasan khas untuk rudal jelajah di antara 10 hingga 30 meter (33 hingga 98 kaki) di atas permukaan.

Oleksandr Turchynov, mantan presiden sementara Ukraina yang saat ini menjabat Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional, mengungkap sekilas kehebatan senjata tersebut."Setelah uji coba, rudal anti-kapal ini dapat menghancurkan jembatan strategis dan penyeberangan feri jika itu digunakan oleh musuh karena agresi mereka terhadap negara kita," katanya.

"Rudal jelajah Ukraina mampu memberikan pertahanan yang andal dari Laut Hitam dan pantai Azov, yang memengaruhi kapal musuh pada jarak hingga 300 kilometer, jika perlu bahkan di pelabuhan mereka."

Sejak krisis Ukraina pecah dan bermusuhan dengan Rusia, negara pecahan Soviet itu semakin dekat dengan Amerika Serikat. Anggaran Pertahanan AS mengalokasikan USD350 juta untuk Bantuan Militer ke Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Heather Nauert menuduh Moskow mencoba membuat Ukraina tidak stabil. Menurutnya, 16 kapal komersial telah diblokir untuk tidak menjangkau pelabuhan Ukraina baru-baru ini.

"Tindakan Rusia untuk menghalangi transit maritim adalah contoh lebih lanjut dari kampanye yang sedang berlangsung untuk melemahkan dan mengguncang Ukraina, serta mengabaikan norma-norma internasional," kata Nauert dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Sputnik, Jumat (31/8/2018).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8558 seconds (0.1#10.140)