AS Sangkal Klaim Iran Telah Kuasai Selat Hormuz

Selasa, 28 Agustus 2018 - 14:20 WIB
AS Sangkal Klaim Iran...
AS Sangkal Klaim Iran Telah Kuasai Selat Hormuz
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyangkal klaim bahwa Iran telah menguasasi Selat Hormuz. Washington akan terus bekerja dengan mitranya di kawasan Teluk untuk memastikan tegaknya kebebasan navigasi jalur kapal tanker minyak dunia itu.

Bantahan dari Washington disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Michael Pompeo. "Republik Islam Iran tidak mengendalikan Selat Hormuz. Selat (Hormuz) adalah jalur perairan internasional. Amerika Serikat akan terus bekerja dengan mitra kami untuk memastikan kebebasan navigasi dan aliran bebas perdagangan di perairan internasional," tulis Pompeo di Twitter via akun resminya, @SecPompeo, Selasa (28/8/2018).Baca Juga: Iran Kuasai Selat Hormuz, Larang Kapal Perang AS Masuk
Seperti diberitakan sebelumnya, komandan Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Iran, Laksamana Muda Alireza Tangsiri mengatakan Angkatan Laut Iran menyatakan telah mengendalikan Teluk Persia dan Selat Hormuz. Setiap kapal perang asing, terutama dari Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dilarang memasuki kawasan perairan tersebut.

"Kami dapat memastikan keamanan Teluk Persia dan tidak perlu kehadiran alien seperti AS dan negara-negara yang rumahnya tidak di sini," kata Tangsiri, seperti dilansir kantor berita Tasnim.

"Memiliki 'orang luar' mengoperasikan kapal bertenaga nuklir di Teluk menciptakan potensi masalah lingkungan bukan hanya bagi Iran tetapi tetangga Arab-nya juga," ujar Tangsiri.

Dia juga menuduh musuh Iran salah mengartikan kenyataan, di mana Teheran dituduh mengerahkan pasukan ke wilayah itu dan menjual senjatanya.

Komentar Tangsiri muncul beberapa pekan setelah media-media AS memperingatkan bahwa Teheran kemungkinan akan menutup Selat Hormuz, jalur pelayaran penting untuk ekspor minyak Teluk. Jalur itu setiap harinya dilewati kapal tanker pembawa 18,5 juta barel minyak mentah.

Pernyataan laksamana Iran itu mengusik militer AS, yang memandang dirinya sebagai pelindung utama keamanan dan stabilitas di Teluk. "AS dan sekutu Arab-nya siap untuk memastikan kebebasan navigasi dan arus perdagangan bebas di mana pun hukum internasional mengizinkan," kata Letnan Chloe Morgan, juru bicara Komando Pusat Angkatan Laut AS, kepada Fox News.

Menurut Administrasi Informasi Energi AS, sebagian besar kapal tanker minyak Arab Saudi melewati Selat Hormuz."Penutupan Selat Hormuz, bahkan untuk sementara, dapat menyebabkan peningkatan substansial dalam total biaya energi," kata lembaga itu dalam laporan 2012.

"Ini wilayah yang sangat kontroversial," kata pensiunan Letnan Kolonel militer AS, Bob Maginnis, kepada Fox News.

"Mereka sekali lagi menyebabkan masalah, seperti yang diperkirakan, di Selat Hormuz," kata Maginnis. "Ini adalah sesuatu yang terbiasa juga bagi kita."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6154 seconds (0.1#10.140)