Iran Gandeng Rusia Bangun PLTN 3.000 MW
A
A
A
TEHERAN - Iran tengah mengadakan pembicaraan dengan Rusia mengenai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) baru. Nantinya, pembangkit listrik ini akan menghasilkan 3.000 MW listrik
"Setelah pembangkit listrik mulai beroperasi, kapasitas Iran untuk menghasilkan listrik nuklir akan meningkat dari 1.000 MW menjadi 4.000 MW," ujar Menteri Energi Reza Ardakanian seperti dikutip china.org dari kantor berita Tasnim, Minggu (26/8/2018).
Namun Ardakanian tidak mengungkapkan rincian konstruksi, termasuk lokasi, keuangan dan waktu pembangunan PLTN tersebut.
Pada bulan September 2016, Iran dan Rusia meluncurkan pembangunan unit kedua dari pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr.
Unit kedua diperkirakan akan selesai delapan tahun pada 2024, sementara unit ketiga pabrik Bushehr dijadwalkan memulai pembangunan pada 2026, bunyi laporan terkait pembangunan itu.
Sebanyak USD10 miliar telah dialokasikan untuk pembangunan dua unit dari PLTN Bushehr.
"Setelah pembangkit listrik mulai beroperasi, kapasitas Iran untuk menghasilkan listrik nuklir akan meningkat dari 1.000 MW menjadi 4.000 MW," ujar Menteri Energi Reza Ardakanian seperti dikutip china.org dari kantor berita Tasnim, Minggu (26/8/2018).
Namun Ardakanian tidak mengungkapkan rincian konstruksi, termasuk lokasi, keuangan dan waktu pembangunan PLTN tersebut.
Pada bulan September 2016, Iran dan Rusia meluncurkan pembangunan unit kedua dari pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr.
Unit kedua diperkirakan akan selesai delapan tahun pada 2024, sementara unit ketiga pabrik Bushehr dijadwalkan memulai pembangunan pada 2026, bunyi laporan terkait pembangunan itu.
Sebanyak USD10 miliar telah dialokasikan untuk pembangunan dua unit dari PLTN Bushehr.
(ian)