Iran dan Rusia Setuju Kesepakatan Nuklir JCPOA Tak Ada Alternatif
loading...
A
A
A
MOSKOW - Iran dan Rusia setuju bahwa kesepakatan nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) tidak memiliki alternatif dan perlu dilaksanakan sesegera mungkin.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengatakan hal itu pada Rabu (29/3/2023).
“Kami berbicara tentang situasi di sekitar JCPOA pada program nuklir Iran. Kami memiliki pemahaman bersama bahwa tidak ada alternatif untuk perjanjian internasional ini, yang ditulis dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 yang diadopsi dengan suara bulat. Kami mendukung dimulainya kembali lebih awal dari implementasi penuh resolusi ini dan menentang tindakan yang mencegah hal ini," ujar Lavrov setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.
Menlu Rusia menambahkan Amerika Serikat (AS) perlu mencabut sanksi dari Iran dan kembali ke kewajibannya berdasarkan JCPOA.
Diplomat Rusia itu juga mengatakan kontak baru antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi telah direncanakan.
"Tahun lalu para presiden bertemu langsung empat kali. Tahun ini mereka telah berbicara di telepon tiga kali. Dan lebih banyak kontak tambahan direncanakan," ujar Lavrov.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, pada gilirannya, mengatakan Teheran berharap Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran dan Rusia akan menyelesaikan rancangan perjanjian tentang kemitraan komprehensif antara negara-negara tersebut bulan depan.
“Saya sangat berterima kasih bahwa draf perjanjian komprehensif tentang kemitraan strategis antara negara kita telah ditinjau dan diselesaikan di Rusia. Sekarang kita juga sedang meninjaunya lagi. Saya sangat berharap dalam bulan depan, departemen hukum dari kementerian luar negeri kedua negara kita akan menyelesaikan draf ini," ungkap Amirabdollahian pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
“Rusia dan Iran sedang dalam tahap akhir sebelum perjanjian ini ditandatangani,” papar menlu Iran itu.
Dalam konferensi pers tersebut, Hossein Amirabdollahian juga mengungkapkan Wakil Menlu Iran, Rusia, Suriah dan Turki akan mengadakan pertemuan di Moskow pekan depan.
"Kami berbicara dengan kolega saya, Tuan Lavrov (tentang pertemuan tingkat menteri segi empat). Di sini (di Moskow) pekan depan, pertemuan segi empat ini akan berlangsung di tingkat wakil menteri. Dan tujuan utama dari pertemuan ini tentu saja, pemulihan hubungan pandangan Turki dan Suriah," papar Amirabdollahian kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Baik Teheran dan Moskow juga akan melakukan upaya mendekatkan pandangan ini, menurut menlu Iran.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengatakan hal itu pada Rabu (29/3/2023).
“Kami berbicara tentang situasi di sekitar JCPOA pada program nuklir Iran. Kami memiliki pemahaman bersama bahwa tidak ada alternatif untuk perjanjian internasional ini, yang ditulis dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 yang diadopsi dengan suara bulat. Kami mendukung dimulainya kembali lebih awal dari implementasi penuh resolusi ini dan menentang tindakan yang mencegah hal ini," ujar Lavrov setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.
Menlu Rusia menambahkan Amerika Serikat (AS) perlu mencabut sanksi dari Iran dan kembali ke kewajibannya berdasarkan JCPOA.
Diplomat Rusia itu juga mengatakan kontak baru antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi telah direncanakan.
"Tahun lalu para presiden bertemu langsung empat kali. Tahun ini mereka telah berbicara di telepon tiga kali. Dan lebih banyak kontak tambahan direncanakan," ujar Lavrov.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, pada gilirannya, mengatakan Teheran berharap Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran dan Rusia akan menyelesaikan rancangan perjanjian tentang kemitraan komprehensif antara negara-negara tersebut bulan depan.
“Saya sangat berterima kasih bahwa draf perjanjian komprehensif tentang kemitraan strategis antara negara kita telah ditinjau dan diselesaikan di Rusia. Sekarang kita juga sedang meninjaunya lagi. Saya sangat berharap dalam bulan depan, departemen hukum dari kementerian luar negeri kedua negara kita akan menyelesaikan draf ini," ungkap Amirabdollahian pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
“Rusia dan Iran sedang dalam tahap akhir sebelum perjanjian ini ditandatangani,” papar menlu Iran itu.
Dalam konferensi pers tersebut, Hossein Amirabdollahian juga mengungkapkan Wakil Menlu Iran, Rusia, Suriah dan Turki akan mengadakan pertemuan di Moskow pekan depan.
"Kami berbicara dengan kolega saya, Tuan Lavrov (tentang pertemuan tingkat menteri segi empat). Di sini (di Moskow) pekan depan, pertemuan segi empat ini akan berlangsung di tingkat wakil menteri. Dan tujuan utama dari pertemuan ini tentu saja, pemulihan hubungan pandangan Turki dan Suriah," papar Amirabdollahian kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Baik Teheran dan Moskow juga akan melakukan upaya mendekatkan pandangan ini, menurut menlu Iran.
(sya)