PM Kanada Prihatin Aktivis Perempuan Saudi Terancam Eksekusi Mati
A
A
A
OTTAWA - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau menyatakan keprihatinannya atas nasib lima aktivis hak asasi manusia, termasuk seorang perempuan, di Arab Saudi yang terancam eksekusi mati. Ancaman hukuman mati telah muncul dalam dakwaan jaksa.
Trudeau tak peduli dengan perseteruan diplomatik kedua negara ketika menyampaikan sikapnya untuk membela para aktivis HAM.
Ancaman hukuman mati bagi aktivis perempuan baru pertama kali terjadi di Saudi. Lima aktivis tersebut dituduh menghasut protes massa di sebagian besar wilayah komunitas Syiah di wilayah timur Saudi.
Kelompok hak asasi manusia menyatakan, ancaman eksekusi mati adalah cara otoritas Saudi untuk membungkam perbedaan pendapat.
"Saya pikir penting untuk memiliki hubungan positif dengan negara-negara di seluruh dunia," kata Trudeau dalam konferensi pers di British Columbia.
"Pada saat yang sama, kami telah menyatakan keprihatinan kami dengan hukuman yang dijalankan oleh Arab Saudi, keprihatinan kami untuk membela hak asasi manusia dan nilai-nilai kami di seluruh dunia," ujar Trudeau, seperti dikutip Telegraph, Sabtu (25/8/2018).
"Kanada akan terus membela hak asasi manusia," imbuh dia.
Pemerintah Saudi belum mengonfirmasi bahwa para aktivis tersebut menghadapi hukuman mati.
Dua minggu lalu Kanada memicu kemarahan di Riyadh setelah menyerukan pembebasan segera para aktivis yang ditahan, termasuk aktivis perempuan Samar Badawi.
Riyadh merespons dengan mengusir Duta Besar Kanada dan menarik pulang duta besarnya. Riyadh juga membekukan semua perdagangan dan investasi baru di Kanada dan menarik ribuan mahasiswa Saudi dari universitas-universitas di Kanada. Maskapai penerbangan Saudi juga menangguhkan penerbangan ke Toronto.
Trudeau tak peduli dengan perseteruan diplomatik kedua negara ketika menyampaikan sikapnya untuk membela para aktivis HAM.
Ancaman hukuman mati bagi aktivis perempuan baru pertama kali terjadi di Saudi. Lima aktivis tersebut dituduh menghasut protes massa di sebagian besar wilayah komunitas Syiah di wilayah timur Saudi.
Kelompok hak asasi manusia menyatakan, ancaman eksekusi mati adalah cara otoritas Saudi untuk membungkam perbedaan pendapat.
"Saya pikir penting untuk memiliki hubungan positif dengan negara-negara di seluruh dunia," kata Trudeau dalam konferensi pers di British Columbia.
"Pada saat yang sama, kami telah menyatakan keprihatinan kami dengan hukuman yang dijalankan oleh Arab Saudi, keprihatinan kami untuk membela hak asasi manusia dan nilai-nilai kami di seluruh dunia," ujar Trudeau, seperti dikutip Telegraph, Sabtu (25/8/2018).
"Kanada akan terus membela hak asasi manusia," imbuh dia.
Pemerintah Saudi belum mengonfirmasi bahwa para aktivis tersebut menghadapi hukuman mati.
Dua minggu lalu Kanada memicu kemarahan di Riyadh setelah menyerukan pembebasan segera para aktivis yang ditahan, termasuk aktivis perempuan Samar Badawi.
Riyadh merespons dengan mengusir Duta Besar Kanada dan menarik pulang duta besarnya. Riyadh juga membekukan semua perdagangan dan investasi baru di Kanada dan menarik ribuan mahasiswa Saudi dari universitas-universitas di Kanada. Maskapai penerbangan Saudi juga menangguhkan penerbangan ke Toronto.
(mas)