Mantan Sekjen PBB Kofi Annan Meninggal Dunia
A
A
A
NEW YORK - Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian untuk pekerjaan kemanusiaan, telah meninggal dunia pada usia 80 tahun. Dia tutup usia pada hari Sabtu (18/8/2018).
"Dia meninggal dengan tenang pada hari Sabtu setelah penyakit yang singkat," kata pihak Kofi Annan Foundation dalam sebuah pernyataan.
Annan adalah orang kulit hitam pertama Afrika yang mengambil peran sebagai diplomat top dunia. Dia menjadi Sekjen PBB dari tahun 1997 hingga 2006.
Dia kemudian menjabat sebagai utusan khusus PBB untuk Suriah, yang memimpin upaya untuk menemukan penyelesaian damai atas konflik di negeri Bashar al-Assad tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Kofi Annan Foundatioan menggambarkan secara singkat sosok mantan Sekjen PBB itu."(Dia) negarawan global dan internasionalis yang sangat berkomitmen berjuang sepanjang hidupnya untuk dunia yang lebih adil dan lebih damai," kata yayasan tersebut.
"Di mana ada penderitaan atau kebutuhan, dia mengulurkan tangan dan menyentuh banyak orang dengan belas kasih dan empati yang mendalam. Dia tanpa pamrih menempatkan orang lain terlebih dahulu, memancarkan kebaikan, kehangatan, dan kecemerlangan sejati dalam semua yang dia lakukan," imbuh pernyataan yayasan tersebut, seperti dikutip BBC.
Masa jabatan Annan sebagai Sekretaris Jenderal PBB bertepatan dengan Perang Irak dan pandemi HIV/AIDS.
"Dia meninggal dengan tenang pada hari Sabtu setelah penyakit yang singkat," kata pihak Kofi Annan Foundation dalam sebuah pernyataan.
Annan adalah orang kulit hitam pertama Afrika yang mengambil peran sebagai diplomat top dunia. Dia menjadi Sekjen PBB dari tahun 1997 hingga 2006.
Dia kemudian menjabat sebagai utusan khusus PBB untuk Suriah, yang memimpin upaya untuk menemukan penyelesaian damai atas konflik di negeri Bashar al-Assad tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Kofi Annan Foundatioan menggambarkan secara singkat sosok mantan Sekjen PBB itu."(Dia) negarawan global dan internasionalis yang sangat berkomitmen berjuang sepanjang hidupnya untuk dunia yang lebih adil dan lebih damai," kata yayasan tersebut.
"Di mana ada penderitaan atau kebutuhan, dia mengulurkan tangan dan menyentuh banyak orang dengan belas kasih dan empati yang mendalam. Dia tanpa pamrih menempatkan orang lain terlebih dahulu, memancarkan kebaikan, kehangatan, dan kecemerlangan sejati dalam semua yang dia lakukan," imbuh pernyataan yayasan tersebut, seperti dikutip BBC.
Masa jabatan Annan sebagai Sekretaris Jenderal PBB bertepatan dengan Perang Irak dan pandemi HIV/AIDS.
(mas)