Pasukan Pelindung Khamenei Dikerahkan di Perbatasan Irak
A
A
A
TEHERAN - Pasukan paramiliter Iran dilaporkan mengerahkan anggota Brigade Al-Sabreen ke perbatasan Irak-Iran. Brigade Al-Sabreen merupakan pasukan pelindung Pemimpin Tertinggi rezim Teheran Ayatollah Ali Khamenei.
Pengerahan pasukan ke perbatasan kedua negara itu dilansir surat kabar Kuwait, Al-Jarida, pada hari Minggu.
Menurut laporan tersebut, Khamenei mengeluarkan perintah langsung untuk mengerahkan Brigade Al-Sabreen. Pasukan itu biasanya melapor langsung ke kantor Khamenei tanpa melalui Korps Garda Revolusi.
Selama ini Pasukan Quds dari Garda Revolusi yang bertanggung jawab melindungi perbatasan Iran dan mengelola milisi Iran di Irak dan di Suriah.
Dalam laporan surat kabar Kuwait itu, jumlah personel Brigade Al-Sabreen yang dikerahkan mencapai sekitar 1.200 orang. Sedangkan Pasukan Quds sekitar 10.000 personel.
Pasukan untuk melindungi Khamenei, lanjut laporan itu, biasanya dikerahkan di daerah-daerah yang ingin dia kunjungi. Belum ada kejelasan apakah Khamenei ingin mengunjungi daerah perbatasan atau pergi ke Irak menjelang peringatan Ashura yang akan jatuh bulan September mendatang.
Jika Khamenei benar-benar akan mengunjungi Irak, maka itu akan menjadi sejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Terlebih, pemerintah Irak mengumumkan komitmennya untuk menerapkan sanksi Amerika Serikat terhadap Teheran.
Jika Khamenei meninggalkan Iran, itu juga akan menjadi perjalanan luar negerinya yang pertama sejak mengambil alih jabatan sebagai Pemimpin Tertinggi pada tahun 1989.
Al-Arabiya, yang meminta konfirmasi pada sumber-sumber yang dekat dengan kedutaan Iran di Baghdad pada Senin (13/8/2018), tidak mengomentari laporan bahwa Khamenei akan mengunjungi Irak.
Pengerahan pasukan ke perbatasan kedua negara itu dilansir surat kabar Kuwait, Al-Jarida, pada hari Minggu.
Menurut laporan tersebut, Khamenei mengeluarkan perintah langsung untuk mengerahkan Brigade Al-Sabreen. Pasukan itu biasanya melapor langsung ke kantor Khamenei tanpa melalui Korps Garda Revolusi.
Selama ini Pasukan Quds dari Garda Revolusi yang bertanggung jawab melindungi perbatasan Iran dan mengelola milisi Iran di Irak dan di Suriah.
Dalam laporan surat kabar Kuwait itu, jumlah personel Brigade Al-Sabreen yang dikerahkan mencapai sekitar 1.200 orang. Sedangkan Pasukan Quds sekitar 10.000 personel.
Pasukan untuk melindungi Khamenei, lanjut laporan itu, biasanya dikerahkan di daerah-daerah yang ingin dia kunjungi. Belum ada kejelasan apakah Khamenei ingin mengunjungi daerah perbatasan atau pergi ke Irak menjelang peringatan Ashura yang akan jatuh bulan September mendatang.
Jika Khamenei benar-benar akan mengunjungi Irak, maka itu akan menjadi sejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Terlebih, pemerintah Irak mengumumkan komitmennya untuk menerapkan sanksi Amerika Serikat terhadap Teheran.
Jika Khamenei meninggalkan Iran, itu juga akan menjadi perjalanan luar negerinya yang pertama sejak mengambil alih jabatan sebagai Pemimpin Tertinggi pada tahun 1989.
Al-Arabiya, yang meminta konfirmasi pada sumber-sumber yang dekat dengan kedutaan Iran di Baghdad pada Senin (13/8/2018), tidak mengomentari laporan bahwa Khamenei akan mengunjungi Irak.
(mas)