Erdogan: AS Sudah Membuat Turki Jengkel dan Kesal

Minggu, 12 Agustus 2018 - 01:05 WIB
Erdogan: AS Sudah Membuat...
Erdogan: AS Sudah Membuat Turki Jengkel dan Kesal
A A A
ANKARA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Amerika Serikat (AS) telah berbalik dari Turki yang merupakan sekutu NATO-nya terkait kasus penahanan Pastor Andrew Brunson. Perlakuan semacam itu sudah membuat Ankara jengkel dan kesal.

Komentar keras Erdogan itu disampaikan di depan para pendukungnya di Kota Rize, kawasan pesisir Laut Hitam, pada hari Sabtu.

"Jika AS berpaling dari kita...memilih seorang pastor, maaf...kita melanjutkan jalan kita dengan langkah yang menentukan," kata Erdogan.

"Perlakuan oleh Amerika dari mitra strategisnya ini telah menjengkelkan kami, itu telah membuat kami kesal," ucap Erdogan, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (12/8/2018).

Pastor Andrew Brunson asal AS diadili di Turki atas tuduhan terorisme yakni berhubungan dengan kelompok Kurdi. Dia juga dituduh mendukung upaya kudeta militer Turki yang gagal tahun 2016.

Pastor Brunson pernah dijebloskan ke penjara oleh pihak berwenang Ankara. Namun, atas tekanan Washington pastor itu kini bertatus sebagai tahanan rumah. Turki tetap menolak menyerahkan atau mendeportasi imam Kristen itu ke Washington seperti permintaan pemerintah Presiden Donald Trump.

Sikap keras pemerintah Erdogan dalam kasus penahanan Pastor Brunson membuat Washington menjatuhkan sanksi terhadap dua menteri di kabinet Erdogan. Sanksi itu dilaporkan telah menyebabkan kurs mata uang lira anjlok terhadap dolar Amerika Serikat.

Kasus Pastor Brunson hanya satu dari berbagai isu yang telah membuat dua sekutu NATO ini berseteru. Kedua pihak sebelumnya berselisih terkait kepentingan di Suriah, di mana pasukan Turki memerangi pasukan Kurdi di Afrin, Suriah karena kelompok itu dianggap sebagai organisasi teroris. Namun, pasukan Kurdi itu merupakan sekutu AS dalam peran melawan kelompok ISIS.

Selain itu, Washington dan Ankara juga berseteru terkait keputusan Turki membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. AS menentang pembelian tersebut dan mengancam tidak akan menyerahkan pesawat jet tempur siluman F-35 yang dibeli Ankara dari Lockheed Martin AS. Menurut Washington, S-400 Rusia tidak kompatibel dengan persenjataan NATO.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8756 seconds (0.1#10.140)