AS Konfirmasi Yacht Sitaan Indonesia Dibeli Pakai Uang Korupsi 1MDB
A
A
A
KUALA LUMPUR - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi bahwa kapal pesiar (yacht) mewah yang disita polisi Indonesia dibeli dengan uang 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang dikorupsi atau dicuri.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, hari Sabtu. Dia mengatakan, yacht Equanimity dibeli pebisnis Low Taek Jho atau Jho Low.
“AS (mengonfirmasi) bahwa kapal itu dibeli menggunakan uang curian dari Malaysia (dan) mereka menemukan bahwa itu milik Jho Low," kata Mahathir.
"Ketika Anda mencuri uang, Anda harus meletakkannya di suatu tempat. Mereka membeli properti, mereka membeli segala macam barang," lanjut Mahathir.
Kapal pesiar mewah itu kini berlabuh di Boustead Cruise Centre di Pulau Indah, Port Klang. Kapal itu sebelumnya disita pihak kepolisian Indonesia di perairan Bali. Kapal tersebut sebelumnya diburu FBI terkait penyelidikan kasus pencucian uang.
Yacht Equanimity dilaporkan telah diserahkan Indonesia kepada Malaysia atas permintaan pribadi Mahathir saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Pemimpin Malaysia itu mengungkap kemewahan pada kapal pesiar Equanimity. "Semua yang dapat Anda pikirkan ada di sana dan hal-hal yang tidak dapat Anda pikirkan juga ada di sana," katanya.
Dia mencontohkan, kapal mewah itu memiliki lift. Yahct tersebut dijaga ketat dan anggota masyarakat tidak diizinkan naik.
"Jika kita mengizinkan ratusan orang untuk melihat (kapal), itu mungkin merusak kapal pesiar dan memberikan kesan buruk kepada pembeli (potensial)," ujarnya, mengacu pada rencana pemerintah Malaysia untuk melelang kapal tersebut untuk mengembalikan uang 1MDB yang dicuri.
Mengenai investigasi kasus korupsi 1MDB yang berhubungan dengan kapal pesiar mewah itu, Mahathir mengatakan bahwa pemerintah AS telah meyakinkan bahwa hasil lelang yacht akan menjadi milik orang-orang Malaysia.
"(Pemerintah AS) telah meyakinkan kami bahwa itu adalah kapal Jho Low dan mereka mengatakan bahwa kami berhak untuk menyimpan (uang hasil penjualan kapal), karena dibeli dengan uang yang dicuri," katanya.
Pada saat lelang akan dilakukan, Mahathir mengatakan bahwa tidak ada kerangka waktu khusus. Namun, dia ingin prosesnya dilakukan secepat mungkin.
“Ada desas-desus bahwa beberapa orang tertarik. Tetapi mereka harus sangat, sangat kaya," papar Mahahthir, seperti dikutip dari Bernama, Minggu (12/8/2018).
"Mungkin (pembeli pada level) orang Arab atau (taipan IT AS) Bill Gates," katanya dengan tertawa saat konferensi pers hari Sabtu.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, hari Sabtu. Dia mengatakan, yacht Equanimity dibeli pebisnis Low Taek Jho atau Jho Low.
“AS (mengonfirmasi) bahwa kapal itu dibeli menggunakan uang curian dari Malaysia (dan) mereka menemukan bahwa itu milik Jho Low," kata Mahathir.
"Ketika Anda mencuri uang, Anda harus meletakkannya di suatu tempat. Mereka membeli properti, mereka membeli segala macam barang," lanjut Mahathir.
Kapal pesiar mewah itu kini berlabuh di Boustead Cruise Centre di Pulau Indah, Port Klang. Kapal itu sebelumnya disita pihak kepolisian Indonesia di perairan Bali. Kapal tersebut sebelumnya diburu FBI terkait penyelidikan kasus pencucian uang.
Yacht Equanimity dilaporkan telah diserahkan Indonesia kepada Malaysia atas permintaan pribadi Mahathir saat berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu.
Pemimpin Malaysia itu mengungkap kemewahan pada kapal pesiar Equanimity. "Semua yang dapat Anda pikirkan ada di sana dan hal-hal yang tidak dapat Anda pikirkan juga ada di sana," katanya.
Dia mencontohkan, kapal mewah itu memiliki lift. Yahct tersebut dijaga ketat dan anggota masyarakat tidak diizinkan naik.
"Jika kita mengizinkan ratusan orang untuk melihat (kapal), itu mungkin merusak kapal pesiar dan memberikan kesan buruk kepada pembeli (potensial)," ujarnya, mengacu pada rencana pemerintah Malaysia untuk melelang kapal tersebut untuk mengembalikan uang 1MDB yang dicuri.
Mengenai investigasi kasus korupsi 1MDB yang berhubungan dengan kapal pesiar mewah itu, Mahathir mengatakan bahwa pemerintah AS telah meyakinkan bahwa hasil lelang yacht akan menjadi milik orang-orang Malaysia.
"(Pemerintah AS) telah meyakinkan kami bahwa itu adalah kapal Jho Low dan mereka mengatakan bahwa kami berhak untuk menyimpan (uang hasil penjualan kapal), karena dibeli dengan uang yang dicuri," katanya.
Pada saat lelang akan dilakukan, Mahathir mengatakan bahwa tidak ada kerangka waktu khusus. Namun, dia ingin prosesnya dilakukan secepat mungkin.
“Ada desas-desus bahwa beberapa orang tertarik. Tetapi mereka harus sangat, sangat kaya," papar Mahahthir, seperti dikutip dari Bernama, Minggu (12/8/2018).
"Mungkin (pembeli pada level) orang Arab atau (taipan IT AS) Bill Gates," katanya dengan tertawa saat konferensi pers hari Sabtu.
(mas)