Presiden Iran Tolak Seruan Renegosiasi AS

Selasa, 07 Agustus 2018 - 08:36 WIB
Presiden Iran Tolak...
Presiden Iran Tolak Seruan Renegosiasi AS
A A A
TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani menolak seruan Amerika Serikat (AS) untuk melakukan negosiasi. Penolakan itu datang beberapa jam sebelum Washington akan menjatuhkan sanksi baru sejalan dengan keputusan Presiden Donald Trump keluar dari perjanjian nuklir 2015.

Washington telah mengatakan satu-satunya cara Iran dapat mencegah sanksi adalah menyetujui negosiasi baru untuk meninggalkan program rudal dan nuklirnya.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Rouhani mengatakan tidak akan ada pembicaraan selama Washington mengingkari kesepakatan nuklir 2015.

"Jika Anda menikam seseorang dengan pisau dan kemudian Anda mengatakan Anda ingin berbicara, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mencabut pisau itu," kata Rouhani.

"Kami selalu mendukung diplomasi dan pembicaraan. Tapi pembicaraan membutuhkan kejujuran," sambung Rouhani.

"Seruan Trump untuk pembicaraan langsung hanya untuk konsumsi domestik di Amerika menjelang pemilu dan untuk menciptakan kekacauan di Iran," ucapnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/8/2018).

Sekutu Eropa AS telah mencoba dan gagal membujuk Trump untuk tidak keluar dari perjanjian nuklir 2015, di mana Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional. Rouhani mengatakan Washington akan menyesali langkah yang telah ditolak oleh negara lain ini.

"Amerika akan menyesal menjatuhkan sanksi terhadap Iran. Mereka sudah terisolasi di dunia. Mereka memberlakukan sanksi terhadap anak-anak Iran, pasien dan negara," ujarnya.

Prospek sanksi telah merugikan ekonomi Iran, dengan mata uang rial jatuh tahun ini dan pemerintah menindak aksi protes. Rouhani meminta warga Iran untuk bersatu dalam menghadapi kesulitan.

"Akan ada tekanan karena sanksi tetapi kami akan mengatasi ini dengan persatuan," katanya.

Pemerintah Trump berpendapat bahwa pembatasan tidak cukup jauh dan ingin memaksa Iran kembali ke meja perundingan. Iran mengatakan bahwa dengan meninggalkan perjanjian, Washington telah menunjukkan bahwa mereka tidak dapat bernegosiasi dengan itikad baik.

Bulan lalu, Trump mengatakan bahwa dia bersedia untuk bertemu Rouhani tanpa prasyarat untuk mendiskusikan bagaimana meningkatkan hubungan.

Baca Juga: Trump Siap Bertemu Presiden Iran Kapan Saja dan Tanpa Prasyarat

Pejabat senior Iran dan komandan militer telah menolak tawaran pembicaraan Trump sebagai sesutau yang tidak berharga dan "mimpi", mengatakan kata-kata Trump bertentangan dengan tindakannya menerapkan kembali sanksi.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3034 seconds (0.1#10.140)