Gunung Berapi Meletus, Vanuatu Tetapkan Keadaan Darurat

Jum'at, 27 Juli 2018 - 16:08 WIB
Gunung Berapi Meletus,...
Gunung Berapi Meletus, Vanuatu Tetapkan Keadaan Darurat
A A A
PORT VILA - Vanuatu memberlakukan keadaan darurat dan mengevakuasi ribuan penduduk setelah gunung berapi di pulau Ambae meletus. Letusan tersebut menyelimuti sebagian besar daerah sekitarnya dengan abu tebal.

"Kabinet telah memberlakukan kembali keadaan darurat dan memerintahkan wajib evakuasi seluruh penduduk Ambae," kata Menteri Luar Negeri Vanuatu Ralph Regenvani di akun Twitternya seperti dikutip dari CNN, Jumat (27/7/2018).

Ambae, yang terletak di gugusan pulau-pulau utara yang membentuk negara Pasifik Vanuatu, adalah bagian dari gunung berapi Manaro Voui, salah satu yang paling aktif di dunia.

Keseluruhan populasi pulau itu, sekitar 11.000 orang, dievakuasi pada September 2017 ketika gunung berapi mulai meletus. Pada saat itu, tingkat siaga dinaikkan menjadi level 4. Tidak jelas berapa banyak orang yang kembali ke rumah pada bulan-bulan setelah evakuasi.

Menurut Departemen Meteorologi dan Bahaya Geologi Vanuatu untuk letusan saat ini tingkat siaga telah dinaikkan menjadi 3, menunjukkan kecilnya letusan.

"Penduduk lokal dari Ambae dan dari pulau tetangga dapat mendengar gemuruh, ledakan vulkanik dari gunung berapi, bau gas vulkanik, melihat abu vulkanik dan semburan gas serta bersinar di atas gunung di malam hari," kata departemen itu pada 21 Juli.

Pada hari Kamis, penduduk di pulau itu mengatakan abu jatuh dari gunung berapi begitu tebal sehingga menghalangi matahari, menurut Radio NZ. Foto dan rekaman webcam menunjukkan lanskap yang diselimuti abu tebal.

"Pemerintah Vanuatu telah memberikan waktu dua bulan untuk evakuasi sebagian besar populasi Ambae," Radio NZ melaporkan.

Menurut Palang Merah Vanuatu beberapa warga mulai dievakuasi pada Selasa lalu. Organisasi itu juga menyatakan sejumlah desa di beberapa bagian pulai itu sudah tidak bisa dihuni karena hujan abu.

"Kami mencoba melakukan perjalanan ke selatan hari ini tetapi kami harus kembali, karena pohon-pohon jatuh, jarak pandang sangat sangat buruk, kami tidak dapat melihat lebih dari 2 meter," kata pekerja Palang Merah Augustin Garae.

"Situasinya semakin parah sekarang di selatan, orang-orang sekarang meninggalkan rumah mereka dan pindah ke pusat-pusat evakuasi di timur," imbuhnya.

Ambae berada di Cincin Api Pasifik, area aktivitas seismik intens yang membentang 40.000 kilometer dari Selandia Baru hingga ke Amerika Selatan.
(ian)
Berita Terkait
RI pada Vanuatu: Berhenti...
RI pada Vanuatu: Berhenti Campuri Urusan Dalam Negeri Kami
RI pada Vanuatu: Berhenti...
RI pada Vanuatu: Berhenti Sebar Tuduhan Tanpa Fakta Soal Papua!
Serangan Siber Lumpuhkan...
Serangan Siber Lumpuhkan Vanuatu, Indonesia Dibawa-bawa
Dukung Komunitas Pesisir,...
Dukung Komunitas Pesisir, AIS Forum Gandeng MSG Gelar Pelatihan Wirausaha dan Ekonomi Biru
10 Negara Paling Tidak...
10 Negara Paling Tidak Populer di Dunia, No 9 Kerap Intervensi Urusan Domestik Indonesia
Di Vanuatu, Sosok Pangeran...
Di Vanuatu, Sosok Pangeran Philip Disembah seperti Dewa
Berita Terkini
Pemukim Ilegal Israel...
Pemukim Ilegal Israel Serbu Desa Badui di Tepi Barat
1 jam yang lalu
Pertama Kali di Dunia,...
Pertama Kali di Dunia, Robot Humanoid China Ikut Lomba Lari Melawan Manusia, Siapa Pemenangnya?
3 jam yang lalu
7 Kampus Elite AS yang...
7 Kampus Elite AS yang Kehilangan Dana Miliaran Dolar karena Melawan Donald Trump
4 jam yang lalu
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Harus Kehilangan Masa Depan di AS, Ini Alasan Utamanya
5 jam yang lalu
Punya Bakat dan Keahlian...
Punya Bakat dan Keahlian Unik? Arab Saudi Tarik Pemuda Berbakat dengan Paket Bebas Pajak
6 jam yang lalu
189 Aktivis Diadili...
189 Aktivis Diadili di Turki karena Menentang Erdogan
7 jam yang lalu
Infografis
Presiden Korea Selatan...
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Umumkan Darurat Militer
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved