Tragedi Kebakaran di Yunani, 74 Tewas

Rabu, 25 Juli 2018 - 09:15 WIB
Tragedi Kebakaran di...
Tragedi Kebakaran di Yunani, 74 Tewas
A A A
ATHENA - Yunani menetapkan tiga hari berkabung nasional setelah setidaknya 74 orang tewas ketika kebakaran hutan menghantam sebuah resor. Kebakaran juga menjebak sejumlah orang di dalam mobil dan tebing. Banyak dari mereka terpaksa melompat untuk menyelamatkan diri.

Desa Mati, sebelah timur Athena, adalah yang terparah dengan mayat hangus yang tergeletak di pinggir jalan. Di satu daerah, 26 orang ditemukan tewas, termasuk anak-anak. Mereka ditemukan tewas di dekat puncak tebing, beberapa ditemukan dalam kondisi berpelukan ketika api memanggang mereka saat mencoba melarikan diri.

"Secara naluriah, melihat kematian mendekati, mereka berpelukan," kata kepala Palang Merah Yunani, Nikos Economopoulos, mengatakan kepada Skai TV yang disitir SBS, Rabu (25/7/2018).

Sementara sejumlah korban yang lain mampu melompat dari tebing untuk bertahan hidup, atau bergegas ke laut dari pantai.

"Kami pergi ke laut karena api itu mengejar kami sampai ke air. Api itu membakar punggung kami dan kami menyelam ke dalam air," kata Kostas Laganos, seorang yang selamat yang menggambarkan tragedi itu mirip dengan kehancuran kota Pompeii, Italia, pada 79 SM ketika ribuan orang meninggal setelah Gunung Vesuvius meletus.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan negaranya telah mengalami "tragedi yang tidak diungkapkan dengan kata-kata".

"Yunani sedang mengalami tragedi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata," kata Perdana Menteri Alexis Tsipras di televisi, menyatakan tiga hari berkabung nasional.

"Yunani menjalani salah satu momen tersulitnya. Sama sekali tidak ada kata-kata untuk menggambarkan bagaimana perasaan kita saat ini," imbuhnya.

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan tidak ada warga Australia yang menjadi korban kebakaran di Yunani. Sementara Polandia telah mengkonfirmasi dua warganya, seorang ibu dan anak, termasuk di antara para korban.

Perahu tim penyelamat juga terus menyisir pantai untuk mencari korban yang tersisa.

Pada Selasa siang, kebakaran di Mati berhasil dipadamkan, tetapi para petugas pemadam kebakaran khawatir api bisa muncul kembali mengingat musim panas bisa membakar semak belukar yang kering.

Setelah api mencabik warga kota, dengan wajah yang menghitam, mereka mulai berkeliaran di jalanan, mencari hewan peliharaan dan mobil-mobil mereka yang terbakar habis dengan keheningan menakutkan yang ditusuk oleh helikopter pemadam kebakaran dan kru penyelamat.

Ada kantong jenazah berwarna kuning di beberapa daerah.

Salah satu korban termuda diyakini adalah bayi berusia enam bulan yang meninggal karena menghirup asap. Setidaknya 187 orang terluka, kata para pejabat, di antara 23 anak-anak itu.

Bendera di atas bukit Acropolis kuno dan parlemen terbang setengah tiang.

Kebakaran itu dianggap sebagai yang paling mematikan di Yunani, dengan korban tewas lebih tinggi daripada kebakaran yang menghancurkan semenanjung Peloponnese selatan selama beberapa hari pada Agustus 2007.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1219 seconds (0.1#10.140)