Konfrontasi Israel dan Suriah Meningkat, PBB Cemas

NEW YORK - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan kecemasannya atas meningkatnya konfrontasi antara Israel dan Suriah. Reaksi ini muncul setelah militer Tel Aviv menembak jatuh pesawat jet tempur rezim Damaskus dengan dua rudal di atas Dataran Tinggi Golan, Selasa (24/7/2018).

"Ada lintasan yang mengganggu dari konfrontasi yang semakin sering dan berbahaya antara Israel dan Suriah," kata utusan PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, kepada Dewan Keamanan PBB.

"Saya menyerukan semua pihak untuk mematuhi semua ketentuan perjanjian 1974 dan mendukung peran UNDOF (United Nations Disengagement Observer Force) dalam hal itu," ujar Mladenov mengacu pada pasukan PBB yang memonitor perjanjian demiliterisasi Dataran Tinggi Golan 1974 antara Israel dan Suriah.Baca Juga: Dua Rudal Patriot Israel Tembak Jatuh Jet Tempur Suriah
Seperti diberitakan sebelumnya, IDF mengonfirmasi telah menembak jatuh pesawat jet tempur rezim Damaskus karena menerobos wilayah udara Israel.

"Dua rudal Patriot diluncurkan terhadap jet tempur Sukhoi Suriah yang menyusup sekitar 1 mil ke wilayah udara Israel. IDF (Pasukan Pertahanan Israel) memonitor jet tempur, yang kemudian diadang oleh rudal Patriot," kata IDF dalam pernyataan yang dirilis di Twitter via akun resminya, @IDFSpokesperson.Baca Juga: Dalih Israel Tembak Jatuh Jet Suriah: Pelanggaran Berat!
Namun, versi kantor berita negara Suriah, SANA, pesawat yang ditembak jatuh sedang melakukan operasi tempur terhadap kelompok teroris di wilayah udara Suriah.

"Musuh Israel menegaskan dukungannya untuk kelompok teroris bersenjata dan menargetkan salah satu pesawat tempur kami, yang menyerang kelompok mereka di daerah Saida di tepi Lembah Yarmouk di wilayah udara Suriah," tulis SANA mengutip sumber militer Damaskus.