Israel Klaim Mossad Bantu Gagalkan Serangan Teror di Paris
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan dukungannya bagi partai-partai sayap kanan di Eropa dalam apa yang disebutnya "perang melawan Islam dan terorisme politik. Ia bahkan menganggap dirinya adalah bagian dari perang ini.
Dia kemudian mengungkapkan bahwa dinas intelijen Israel, Mossad, telah membuat kontribusi yang menentukan terhadap gagalnya operasi teroris oleh sekelompok orang bersenjata yang berafiliasi dengan Iran.
Netanyahu berbicara pada jamuan makan malam yang diadakan untuk menghormati Perdana Menteri Hongaria Viktor Urban, yang mengakhiri kunjungan selama 48 jam ke Israel.
"Tetangga kami mengenali bahaya yang ditimbulkan oleh Islam radikal," kata Netanyahu seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Minggu (22/7/2018).
“Ini mengancam Eropa dan seluruh dunia. Ini tentu mengancam kita dan negara-negara Arab tetangga. Dari semua sumber Islam radikal, kami menganggap Iran lebih berbahaya bagi peradaban kita bersama. Israel berdiri di garis depan perjuangan melawan fundamentalis Islam karena melindungi Eropa dalam banyak hal,” tuturnya.
Dalam konteks yang sama, kantor Netanyahu menerbitkan sebuah pernyataan yang mengklaim bahwa Mossad menerima informasi intelijen keamanan, yang menyebabkan kampanye penangkapan berskala besar di Eropa terhadap tokoh-tokoh Iran, yang merencanakan untuk menyerang sebuah konferensi di mana gerakan oposisi Iran berkumpul pada Juni lalu di Prancis.
Mossad mengatakan telah memberi penjelasan kepada dinas keamanan Eropa tentang informasi yang diperolehnya dan bahwa seorang diplomat Iran dari Austria berada di belakang upaya pemboman dengan partisipasi diplomat Iran lainnya.
Awal bulan ini, pihak berwenang Belgia, Prancis dan Jerman mengumumkan bahwa mereka telah melakukan operasi gabungan untuk menangkap enam orang karena berencana meledakkan konferensi yang diselenggarakan oleh gerakan oposisi Iran.
Menurut sumber keamanan Israel, sel Iran sedang mempersiapkan untuk melakukan serangan tambahan terhadap target di Eropa.
Dia kemudian mengungkapkan bahwa dinas intelijen Israel, Mossad, telah membuat kontribusi yang menentukan terhadap gagalnya operasi teroris oleh sekelompok orang bersenjata yang berafiliasi dengan Iran.
Netanyahu berbicara pada jamuan makan malam yang diadakan untuk menghormati Perdana Menteri Hongaria Viktor Urban, yang mengakhiri kunjungan selama 48 jam ke Israel.
"Tetangga kami mengenali bahaya yang ditimbulkan oleh Islam radikal," kata Netanyahu seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Minggu (22/7/2018).
“Ini mengancam Eropa dan seluruh dunia. Ini tentu mengancam kita dan negara-negara Arab tetangga. Dari semua sumber Islam radikal, kami menganggap Iran lebih berbahaya bagi peradaban kita bersama. Israel berdiri di garis depan perjuangan melawan fundamentalis Islam karena melindungi Eropa dalam banyak hal,” tuturnya.
Dalam konteks yang sama, kantor Netanyahu menerbitkan sebuah pernyataan yang mengklaim bahwa Mossad menerima informasi intelijen keamanan, yang menyebabkan kampanye penangkapan berskala besar di Eropa terhadap tokoh-tokoh Iran, yang merencanakan untuk menyerang sebuah konferensi di mana gerakan oposisi Iran berkumpul pada Juni lalu di Prancis.
Mossad mengatakan telah memberi penjelasan kepada dinas keamanan Eropa tentang informasi yang diperolehnya dan bahwa seorang diplomat Iran dari Austria berada di belakang upaya pemboman dengan partisipasi diplomat Iran lainnya.
Awal bulan ini, pihak berwenang Belgia, Prancis dan Jerman mengumumkan bahwa mereka telah melakukan operasi gabungan untuk menangkap enam orang karena berencana meledakkan konferensi yang diselenggarakan oleh gerakan oposisi Iran.
Menurut sumber keamanan Israel, sel Iran sedang mempersiapkan untuk melakukan serangan tambahan terhadap target di Eropa.
(ian)