Bangkai Kapal Perang Rusia Bawa Miliaran Emas Ditemukan di Korsel
A
A
A
SEOUL - Sebuah bangkai kapal perang Rusia yang bernama Dmitrii Donskoi ditemukan di lepas pantai Korea Selatan (Korsel). Kapal perang yang tenggelam dalam pertempuran laut 113 tahun yang lalu itu disebut membawa emas senilai USD196 miliar.
Kapal perang tersebut ditemukan di pulau Ulleungdo. Diperkirakan kapal tersebut tenggelam selama Perang Rusia-Jepang dan mengangkut emas dari seluruh armada kapal.
Dmitrii Donskoi adalah kapal penjelajah lapis baja milik armada Baltik Angkatan Laut Rusia yang dikerahkan ke Pasifik dalam Perang Rusia-Jepang 1904-5. Kapal perang itu akan mengambil bagian dalam Pertempuran Tsushima yang menjadi saksi Rusia dikalahkan oleh kapal perang Jepang.
Beberapa catatan sejarah telah mengungkap bahwa Dmitrii Donskoi membawa perbendaharaan seluruh armada yang akan mencakup biaya pelabuhan dan juga gaji para pelaut dan perwira. Cadangan emas dari berbagai kapal lain yang rusak dalam pertempuran kemungkinan diangkut ke kapal perang itu juga.
Perusahaan pemburu harta karun Korsel, Shinil Group, menghabiskan bertahun-tahun mencoba untuk menemukan kapal harta karun dan sekarang sedang mempersiapkan operasi gabungan dengan perusahaan-perusahaan dari China, Kanada dan Inggris untuk mengambil harta karun.
“Kami melihat hal-hal yang terlihat seperti kotak harta karun, tetapi kami belum membukanya," bunyi pernyataan perusahaan tersebut.
"Kami akan membukanya pada waktunya," imbuh pernyataan itu seperti dikutip dari Daily Express, Rabu (18/7/2018).
Perusahaan Shinil telah berjanji untuk menyerahkan 10 persen dari uang yang ditemukan pada kapal perang pada proyek investasi di Pulau Ulleng, yang merupakan tujuan wisata populer bagi warga Korsel.
Perusahaan juga berharap dapat membuat museum tentang kapal yang tenggelam. Museum ini kemungkinan akan melakukan pameran bernama Kapten Ivan Lebedev, yang meninggal beberapa hari setelah Pertempuran Tsushima
Rusia juga akan mendapatkan bagian yang sama dari harta karun itu karena mereka adalah pemilik kapal yang sah dan telah membantu perusahaan Korsel dalam melakukan pencarian tersebut.
Dana tersebut dapat digunakan untuk proyek bersama Rusia dan Korsel, seperti kereta api yang menghubungkan Negeri Beruang Merah itu dengan Negeri Ginseng.
Kapal perang tersebut ditemukan di pulau Ulleungdo. Diperkirakan kapal tersebut tenggelam selama Perang Rusia-Jepang dan mengangkut emas dari seluruh armada kapal.
Dmitrii Donskoi adalah kapal penjelajah lapis baja milik armada Baltik Angkatan Laut Rusia yang dikerahkan ke Pasifik dalam Perang Rusia-Jepang 1904-5. Kapal perang itu akan mengambil bagian dalam Pertempuran Tsushima yang menjadi saksi Rusia dikalahkan oleh kapal perang Jepang.
Beberapa catatan sejarah telah mengungkap bahwa Dmitrii Donskoi membawa perbendaharaan seluruh armada yang akan mencakup biaya pelabuhan dan juga gaji para pelaut dan perwira. Cadangan emas dari berbagai kapal lain yang rusak dalam pertempuran kemungkinan diangkut ke kapal perang itu juga.
Perusahaan pemburu harta karun Korsel, Shinil Group, menghabiskan bertahun-tahun mencoba untuk menemukan kapal harta karun dan sekarang sedang mempersiapkan operasi gabungan dengan perusahaan-perusahaan dari China, Kanada dan Inggris untuk mengambil harta karun.
“Kami melihat hal-hal yang terlihat seperti kotak harta karun, tetapi kami belum membukanya," bunyi pernyataan perusahaan tersebut.
"Kami akan membukanya pada waktunya," imbuh pernyataan itu seperti dikutip dari Daily Express, Rabu (18/7/2018).
Perusahaan Shinil telah berjanji untuk menyerahkan 10 persen dari uang yang ditemukan pada kapal perang pada proyek investasi di Pulau Ulleng, yang merupakan tujuan wisata populer bagi warga Korsel.
Perusahaan juga berharap dapat membuat museum tentang kapal yang tenggelam. Museum ini kemungkinan akan melakukan pameran bernama Kapten Ivan Lebedev, yang meninggal beberapa hari setelah Pertempuran Tsushima
Rusia juga akan mendapatkan bagian yang sama dari harta karun itu karena mereka adalah pemilik kapal yang sah dan telah membantu perusahaan Korsel dalam melakukan pencarian tersebut.
Dana tersebut dapat digunakan untuk proyek bersama Rusia dan Korsel, seperti kereta api yang menghubungkan Negeri Beruang Merah itu dengan Negeri Ginseng.
(ian)