Diduga Terpapar Gas Saraf, Polisi Inggris Dilarikan ke RS

Minggu, 08 Juli 2018 - 05:20 WIB
Diduga Terpapar Gas Saraf, Polisi Inggris Dilarikan ke RS
Diduga Terpapar Gas Saraf, Polisi Inggris Dilarikan ke RS
A A A
LONDON - Seorang perwira polisi Inggris harus menerima perawatan medis sehubungan dengan serangan gas saraf baru-baru ini yang menyebabkan pasangan Inggris dalam kondisi kritis.

"Seorang petugas polisi kini tengah mendapat perawatan medis dan dipindahkan ke Rumah Sakit Salisbury District, yang memiliki kemampuan untuk melakukan tes spesialis yang sesuai," kata juru bicara Salisbury District Hospital dalam sebuah pernyataan.

"Masalah medis yang menimpa petugas tersebut sehubungan dengan insiden yang tengah terjadi di Amesbury," kata pihak rumah sakit seperti dikutip dari Fox News, Minggu (8/7/2018).

Sebelumnya pasangan Inggris Charley Rowley dan Dawn Sturgess berada di rumah sakit dalam kondisi kritis setelah terpapar apa yang yang diyakini sebagai Novichok. Novichok adalah senjata kimia yang digunakan dalam serangan terhadap mantan mata-mata Rusia dan putrinya Maret lalu.

Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, harus menjalani perawatan selama beberapa minggu setelah diserang di kota Salisbury, Inggris barat daya.

Menurut pihak kepolisian Inggris Rowley dan Sturgess bukanlah target langsung penyerangan. Sebaliknya, keduanya terkena racun dari benda yang sudah terpapar racun yang dikembangkan Uni Soviet itu.

"Sejumlah orang telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit karena masalah kesehatan yang berkaitan dengan keracunan zat saraf, tetapi tidak ada yang memerlukan perawatan," ungkap juru bicara Rumah Sakit Salisbury District.

"Memang, risiko bagi masyarakat luas tetap rendah," terang juru bicara itu.

Penyidik forensik Inggris terus mencari sumber gas saraf mematikan yang meracuni pasangan itu. Para pejabat mengatakan pencarian bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Lebih dari 100 petugas diterjunkan ke Salisbury dan Amesbury.

Polisi sedang mencari botol kecil yang dikhawatirkan terkontaminasi Novichok. Para ahli mengatakan hanya beberapa miligram cairan tak berbau itu, seberat serpihan salju, cukup untuk membunuh seseorang dalam hitungan menit.

Sejumlah tempat yang dicurigai telah ditutup untuk melindungi publik.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6715 seconds (0.1#10.140)