Lacak Layang-layang Api Palestina, Israel Kerahkan Mata Elektronik
A
A
A
GAZA - Israel mengerahkan electronic eye (mata elektronik) untuk melacak layang-layang api, balon dan kondom ledak yang diterbangkan para warga Palestina di Gaza. Senjata-senjata sederhana itu telah rutin diterbangkan untuk menciptakan kebakaran di wilayah Israel selatan.
Mata elektronik yang dikenal sebagai sistem Sky Spotter dapat mengidentifikasi objek terbang yang masuk ke wilayah negara mayoritas Yahudi tersebut. Sistem itu diandalkan sebagai mata-mata sebelum pesawat nirawak atau drone dioperasikan untuk mencegat objek terbang musuh.
Sky Spotter juga dapat memberikan peringatan terlebih dahulu kepada petugas pemadam kebakaran. Israel bahkan sedang mengembangkan sistem laser sebagai senjata yang akan dipasang di mata elektronik tersebut.Baca Juga: Layang-layang Api Palestina, Senjata Perusak Pertanian Israel
Sejak 30 Maret 2018, para warga Palestina di Jalur Gaza telah meluncurkan ratusan layang-layang dan balon helium yang mengangkut bahan-bahan yang mudah terbakar. Belakangan ini, mereka juga menerbangkan kondom yang digelembungkan dengan gas helium dan membawa bahan peledak.
Berbagai senjata sederhana itu telah memicu kebakaran hampir setiap hari di wilayah Israel selatan. Hingga kini sudah 4.300 hektare lahan pertanian dan cagar alam terbakar.
Menurut laporan Hadashot TV, semalam (22/6/2018), sistem Sky Spotter yang dibangun oleh Rafael Advanced Defense Systems, telah beroperasi di sepanjang perbatasan Gaza selama beberapa hari.Baca Juga: Kondom pun Jadi Senjata Warga Palestina untuk Bakar Israel
Sky Spotter awalnya dikembangkan untuk melawan drone kecil. Namun, sistem pelacak itu diklaim dapat melacak balon atau layang-layang dan menentukan lokasi pendaratannya. Para operator kemudian akan memberi tahu petugas pemadam kebakaran untuk mencegah layang-layang, balon dan kondom ledak membuat kebakaran yang meluas di lahan-lahan pertanian.
Sky Spotter juga dapat digunakan untuk mengarahkan drone defensif yang bertabrakan di udara dengan layang-layang atau balon dan menjatuhkannya.
Para pemimpin Israel telah terpecah tentang bagaimana menanggapi mereka yang bertanggung jawab atas serangan layang-layang api warga Gaza. Beberapa dari mereka menyerukan Pasukan Pertahanan Isarel (IDF) untuk menembak layang-layang dan balon api. Namun, sebagian lagi berpendapat bahwa langkah itu berlebihan.
Mata elektronik yang dikenal sebagai sistem Sky Spotter dapat mengidentifikasi objek terbang yang masuk ke wilayah negara mayoritas Yahudi tersebut. Sistem itu diandalkan sebagai mata-mata sebelum pesawat nirawak atau drone dioperasikan untuk mencegat objek terbang musuh.
Sky Spotter juga dapat memberikan peringatan terlebih dahulu kepada petugas pemadam kebakaran. Israel bahkan sedang mengembangkan sistem laser sebagai senjata yang akan dipasang di mata elektronik tersebut.Baca Juga: Layang-layang Api Palestina, Senjata Perusak Pertanian Israel
Sejak 30 Maret 2018, para warga Palestina di Jalur Gaza telah meluncurkan ratusan layang-layang dan balon helium yang mengangkut bahan-bahan yang mudah terbakar. Belakangan ini, mereka juga menerbangkan kondom yang digelembungkan dengan gas helium dan membawa bahan peledak.
Berbagai senjata sederhana itu telah memicu kebakaran hampir setiap hari di wilayah Israel selatan. Hingga kini sudah 4.300 hektare lahan pertanian dan cagar alam terbakar.
Menurut laporan Hadashot TV, semalam (22/6/2018), sistem Sky Spotter yang dibangun oleh Rafael Advanced Defense Systems, telah beroperasi di sepanjang perbatasan Gaza selama beberapa hari.Baca Juga: Kondom pun Jadi Senjata Warga Palestina untuk Bakar Israel
Sky Spotter awalnya dikembangkan untuk melawan drone kecil. Namun, sistem pelacak itu diklaim dapat melacak balon atau layang-layang dan menentukan lokasi pendaratannya. Para operator kemudian akan memberi tahu petugas pemadam kebakaran untuk mencegah layang-layang, balon dan kondom ledak membuat kebakaran yang meluas di lahan-lahan pertanian.
Sky Spotter juga dapat digunakan untuk mengarahkan drone defensif yang bertabrakan di udara dengan layang-layang atau balon dan menjatuhkannya.
Para pemimpin Israel telah terpecah tentang bagaimana menanggapi mereka yang bertanggung jawab atas serangan layang-layang api warga Gaza. Beberapa dari mereka menyerukan Pasukan Pertahanan Isarel (IDF) untuk menembak layang-layang dan balon api. Namun, sebagian lagi berpendapat bahwa langkah itu berlebihan.
(mas)