Keji, Militer Israel Framing Video Razan al-Najjar
A
A
A
TEL AVIV - Militer Israel secara keji mem-framing video tentang sosok Razan al-Najjar , relawan medis Palestina yang ditembak mati sniper militer negara Yahudi tersebut. Video untuk membenarkan alasan pembunuhan terhadap Razan dibuat dengan memotong kalimat yang pernah diunggah perawat cantik itu di akun media sosialnya.
"Hamas menggunakan perisai manusia harus berhenti," bunyi judul video propaganda militer Israel yang mem-framing sosok Razan seolah-olah sebagai perisai manusia untuk Hamas.
Video dirilis sehari setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan hasil penyelidikan awal yang menyatakan pembunuhan terhadap Razan sebagai ketidaksengajaan.
Juru bicara militer Israel-Arab, Avichay Adraee, berbagi video propaganda di media sosial. Video itu mengutip kalimat perawat Palestina berusia 21 tahun itu, namun sengaja dipotong.
"Saya paramedis Razan al-Najjar, saya di sini di garis depan dan saya bertindak sebagai perisai manusia ..." bunyi kalimat Razan di video itu, yang dilansir Middle East Eye, Jumat (8/6/2018). Padahal, kalimat itu ada sambungannya, yakni, ”...sebagai penyelamat bagi yang terluka di garis depan. Tidak ada yang mendorong saya menjadi paramedis, saya menyemangati diri sendiri. Saya ingin mengambil peluang dan membantu orang."
Juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ofir Gendelman, juga ikut membagikan video propaganda itu.
"Ini adalah #RazanNajjar, yang datang ke perbatasan Gaza minggu lalu untuk 'melayani sebagai tenaga medis' dan sayangnya kehilangan nyawanya di sana. Tapi, apakah petugas medis berpartisipasi dalam kerusuhan dan mengatakan bahwa itu adalah perisai manusia untuk teroris?," tulis Gendelman di akun Twitter-nya, @ofirgendelman.
Tak hanya kalimat Razan yang dipelintir militer Israel. Video yang dibuat juga memutarbalikkan fakta.
Dalam video, Razan digambarkan melempar tabung gas air mata di lapangan. Padahal, itu adalah tabung gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel, yang dia ambil dan dilempar ke jarak yang aman. Dengan visual ini, IDF mencoba menciptakan kesan bahwa Razan adalah semacam "petempur" bagi Hamas.
Para pengguna media sosial menghujat militer Israel yang menggunakan cara keji untuk mendiskreditkan perawat Palestina yang dibunuh pasukan IDF.
Pengguna akun Twitter @joedyke menulis; "Kutipan lengkap, dipotong dari video ini, adalah dia menyebut dirinya sebagai 'perisai manusia dan penyelamat bagi yang terluka di garis depan'."
"Ini membingungkan saya. Bahkan dari perspektif pasifisme absolut—yang tidak pernah dimiliki oleh musuh Zionis dan apologisnya—mengapa melemparkan tabung gas air mata jauh dari orang, dan ke arah yang benar-benar tidak ada orang, menjadi hal yang buruk atau memberatkan?," tulis pengguna akun Twitter @jncatron, mengomentari video Razan yang menjauhkan granat gas air mata.Perawat muda itu ditembak sniper militer Israel pada Jumat pekan lalu ketika menolong demonstran Palestina yang terkena hantaman tabung gas air mata. Saat mendekati demonstran yang terluka, Raza sudah mengangkat tangan dan menunjukkan ID card medis sebagai tanda bahwa dia relawan medis. Dia ditembak di bagian dada.
Kematian Razan menambah daftar korban di pihak warga Palestina menjadi ratusan orang sejak demo Great March of Return digelar Maret lalu. Dia dimakamkan di kampungnya di Khan Younis, Jalur Gaza, pada Sabtu lalu dengan diiringi ribuan pelayat Palestina.
"Hamas menggunakan perisai manusia harus berhenti," bunyi judul video propaganda militer Israel yang mem-framing sosok Razan seolah-olah sebagai perisai manusia untuk Hamas.
Video dirilis sehari setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan hasil penyelidikan awal yang menyatakan pembunuhan terhadap Razan sebagai ketidaksengajaan.
Juru bicara militer Israel-Arab, Avichay Adraee, berbagi video propaganda di media sosial. Video itu mengutip kalimat perawat Palestina berusia 21 tahun itu, namun sengaja dipotong.
"Saya paramedis Razan al-Najjar, saya di sini di garis depan dan saya bertindak sebagai perisai manusia ..." bunyi kalimat Razan di video itu, yang dilansir Middle East Eye, Jumat (8/6/2018). Padahal, kalimat itu ada sambungannya, yakni, ”...sebagai penyelamat bagi yang terluka di garis depan. Tidak ada yang mendorong saya menjadi paramedis, saya menyemangati diri sendiri. Saya ingin mengambil peluang dan membantu orang."
Juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ofir Gendelman, juga ikut membagikan video propaganda itu.
"Ini adalah #RazanNajjar, yang datang ke perbatasan Gaza minggu lalu untuk 'melayani sebagai tenaga medis' dan sayangnya kehilangan nyawanya di sana. Tapi, apakah petugas medis berpartisipasi dalam kerusuhan dan mengatakan bahwa itu adalah perisai manusia untuk teroris?," tulis Gendelman di akun Twitter-nya, @ofirgendelman.
Tak hanya kalimat Razan yang dipelintir militer Israel. Video yang dibuat juga memutarbalikkan fakta.
Dalam video, Razan digambarkan melempar tabung gas air mata di lapangan. Padahal, itu adalah tabung gas air mata yang ditembakkan oleh tentara Israel, yang dia ambil dan dilempar ke jarak yang aman. Dengan visual ini, IDF mencoba menciptakan kesan bahwa Razan adalah semacam "petempur" bagi Hamas.
Para pengguna media sosial menghujat militer Israel yang menggunakan cara keji untuk mendiskreditkan perawat Palestina yang dibunuh pasukan IDF.
Pengguna akun Twitter @joedyke menulis; "Kutipan lengkap, dipotong dari video ini, adalah dia menyebut dirinya sebagai 'perisai manusia dan penyelamat bagi yang terluka di garis depan'."
"Ini membingungkan saya. Bahkan dari perspektif pasifisme absolut—yang tidak pernah dimiliki oleh musuh Zionis dan apologisnya—mengapa melemparkan tabung gas air mata jauh dari orang, dan ke arah yang benar-benar tidak ada orang, menjadi hal yang buruk atau memberatkan?," tulis pengguna akun Twitter @jncatron, mengomentari video Razan yang menjauhkan granat gas air mata.Perawat muda itu ditembak sniper militer Israel pada Jumat pekan lalu ketika menolong demonstran Palestina yang terkena hantaman tabung gas air mata. Saat mendekati demonstran yang terluka, Raza sudah mengangkat tangan dan menunjukkan ID card medis sebagai tanda bahwa dia relawan medis. Dia ditembak di bagian dada.
Kematian Razan menambah daftar korban di pihak warga Palestina menjadi ratusan orang sejak demo Great March of Return digelar Maret lalu. Dia dimakamkan di kampungnya di Khan Younis, Jalur Gaza, pada Sabtu lalu dengan diiringi ribuan pelayat Palestina.
(mas)