Keluarga Lanjutkan Pencarian Korban

Rabu, 06 Juni 2018 - 12:31 WIB
Keluarga Lanjutkan Pencarian...
Keluarga Lanjutkan Pencarian Korban
A A A
EL RODEO - Korban tewas akibat letusan gunung berapi di Guatemala bertambah menjadi 69 orang, kemarin. Keluarga korban melanjutkan pencarian anggota keluarganya yang hilang di sejumlah kamar mayat dan jalanan yang diselimuti debu.

Badan bencana nasional Guatemala, Conred, menyatakan jumlah korban tewas bertambah saat ada beberapa jenazah yang ditemukan di antara puing di sekitar desa El Rodeo yang terkena dampak terparah letusan. Hingga saat ini hanya sebagian korban yang telah teridentifikasi.

Di kamar mayat sementara di kota Escuintla, sekitar 30 km dari letusan, sejumlah anggota keluarga datang untuk mencari kerabat mereka di antara para jenazah. Francisco Quiche, 46, memberikan sampel darah untuk identifikasi jasad putranya meski dia telah tahu nasib anaknya itu.

Setelah mengungsi dari kota El Rodeo bersama keluarganya, dia kembali mencari putra dan menantu perempuannya. Mengintip melalui lubang di dinding rumah putranya, Quiche melihat jasad putranya. Dia khawatir menantu perempuannya juga tewas.

“Kami memiliki waktu untuk pergi, syukur Tuhan, tapi saya sangat sedih kehilangan putra dan menantu perempuan saya. Putra saya baru berusia 22 tahun, sama seperti menantu perempuan saya, yang sedang mengharapkan bayi,” tutur dia.

Letusan gunung Fuego yang dalam bahasa Spanyol berarti api pada Minggu (3/6) lalu merupakan yang paling besar dalam lebih dari empat dekade. Letusan itu memaksa ditutupnya bandara internasional utama di Guatemala. Letusan itu mengeluarkan awan panas yang merusak lahan kopi seluas beberapa hektar di kaki gunung.

“Hingga Senin (4/6) malam, aktivitas gunung mereda dan diperkirakan terus berkurang dalam beberapa hari mendatang,” papar Eddy Sanchez, direktur seismologi, vulkanologi, dan meteorologi Institute Insivumeh.

Upaya pencarian jenazah pada Senin (4/6) terhalang oleh letusan baru dan tanah longsor di sisi selatan Fuego yang memicu evakuasi baru. “Pada siang hari, hujan lebat memaksa tim penyelamat meninggalkan lokasi pencarian di El Rodeo hingga pagi berikutnya,” kata juru bicara Conred.

Hujan diperkirakan mengganggu pencarian korban dalam beberapa hari mendatang.

Di lokasi lain, proses pemakaman dimulai. Televisi lokal menayangkan warga desa berjalan sambil memanggul peti mati di bahu mereka. Bangunan dan pohon di kaki gunung Fuego seluruhnya diselimuti warga abu-abu dan coklat.

Tentara bersenjata mengenakan masker biru untuk mengawasi lokasi bencana yang telah ditutup untuk warga. Pada Senin (4/6) siang, gunung itu terus mengeluarkan awan hitam yang terdiri atas gas dan bebatuan. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0871 seconds (0.1#10.140)