Selidiki Skandal 1MDB, Malaysia Gandeng Polisi Singapura

Kamis, 31 Mei 2018 - 15:43 WIB
Selidiki Skandal 1MDB, Malaysia Gandeng Polisi Singapura
Selidiki Skandal 1MDB, Malaysia Gandeng Polisi Singapura
A A A
SINGAPURA - Penyidik Singapura berada di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, untuk membantu pihak berwenang menyelidiki skandal dana negara di 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Demikian pernyataan kepolisian Singapura, seiring upaya pemerintahan baru di Malaysia meningkatkan upaya untuk mengatasi korupsi.

Setidaknya enam negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Swiss, sedang menyelidiki klaim bahwa USD4,5 miliar tersedot keluar dari 1MDB yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Najib Razak.

“Rekan kami di Malaysia telah meminta bantuan kami terkait dengan investigasi terkait 1MDB, dan kami sepakat untuk mengadakan pertemuan di Kuala Lumpur,” kata seorang juru bicara polisi Singapura seperti dilansir dari Reuters, Kamis (31/5/2018).

Namun ia tidak memberikan rincian tentang bantuan yang diminta oleh pihak kepolisian Malaysia.

Berita ini muncul seminggu setelah pejabat Malaysia bertemu dengan petugas dari Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Kehakiman (DOJ) AS, yang menyebut Najib sebagai "Pejabat Malaysia Nomor 1" dalam penyelidikan anti-kleptokrasi 1MDB.

Najib telah membantah melakukan kesalahan dan mengatakan pada 2016 bahwa pemerintah Malaysia akan bekerja sama dengan penyidik AS.

Singapura telah mengambil tindakan terhadap beberapa bank dan pejabat bank karena kegagalan pengendalian pencucian uang atas transaksi yang terkait dengan 1MDB, termasuk menutup unit BSI Bank dan Falcon Bank.

Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih Mahathir Mohamad telah bersumpah untuk menyelidiki skandal 1MDB dan bertindak melawan mereka yang mungkin telah bersekongkol, atau mendapat manfaat dari korupsi pada dana tersebut.

Mahathir, yang mengalahkan Najib, mantan anak didik berubah menjadi lawan politik, dalam pemilihan bersejarah 9 Mei lalu, segera membuka kembali investigasi 1MDB dan melarang mantan pemimpin itu meninggalkan negara itu.

Mantan perdana menteri itu mendatangi lembaga anti-korupsi Malaysia untuk memberikan pernyataan yang menjelaskan apa yang dia ketahui tentang USD10,6 juta ditransfer ke rekening banknya dari dana tersebut.

Pekan lalu, menteri keuangan Malaysia mengatakan dana dari kesepakatan dengan bank sentral dan dana kekayaan pemerintah Khazanah digunakan oleh pemerintah sebelumnya untuk memenuhi beberapa kewajiban dana negara yang bermasalah.

Polisi Malaysia mengatakan mereka menyita uang tunai senilai USD 29 juta dan lebih dari 400 tas mewah dari rumah Najib dan apartemen putranya sebagai bagian dari penyelidikan.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6283 seconds (0.1#10.140)