Lockheed Martin: Jet Tempur F-35 AS Sejatinya Komputer Terbang
A
A
A
WASHINGTON - Lockheed Martin, produsen jet tempur siluman F-35 menyatakan pesawat itu merupakan salah satu sistem persenjataan Amerika Serikat (AS) yang teruji dunia maya. Pesawat itu bahkan digambarkan sebagai representasi dari komputer terbang.
Menurut kontraktor pertahanan Amerika tersebut, ada hampir 9 juta baris kode perangkat lunak yang terkandung di jet tempur F-35. Penjelasan bahwa jet tempur siluman kebanggaan AS itu sebagai komputer terbang dijelaskan produsennya kepada Britain's Lightning Force.
Inggris sepakat membeli 48 unit pesawat itu pada 2025. Namun, juga telah berjanji akan membeli total 138 unit.
"Itu salah satu sistem persenjataan teruji di dunia maya yang ada di inventaris Departemen Pertahanan AS," kata Steve Over, direktur pengembangan bisnis internasional F-35 di Lockheed Martin, kepada Press Association, yang dilansir Rabu (30/5/2018).
"Sepengetahuan kami, kami telah lulus setiap uji coba siber yang telah diterapkan terhadap F-35, tetapi itu bukan area di mana setiap dari kami, AS, Lockheed atau pelanggan kami dapat puas," ujarnya.
"Ini adalah area di mana Anda harus tetap waspada, dan kami harus tetap berkomitmen untuk melanjutkan evolusi semua sistem IT di pesawat sehingga kami tetap berada di depan ancaman siber yang sangat nyata dan sangat eksistensial," imbuh dia.
Ditanya apakah serangan siber dapat dilakukan atau dilakukan dari jet F-35, dia berhenti memberikan jawaban. "Saya tahu tidak ada yang bisa kita bicarakan," kata Over.
Inggris saat ini memiliki 15 uni F-35B yang berbasis di AS di mana mereka digunakan untuk uji coba dan pelatihan.
Menurut kontraktor pertahanan Amerika tersebut, ada hampir 9 juta baris kode perangkat lunak yang terkandung di jet tempur F-35. Penjelasan bahwa jet tempur siluman kebanggaan AS itu sebagai komputer terbang dijelaskan produsennya kepada Britain's Lightning Force.
Inggris sepakat membeli 48 unit pesawat itu pada 2025. Namun, juga telah berjanji akan membeli total 138 unit.
"Itu salah satu sistem persenjataan teruji di dunia maya yang ada di inventaris Departemen Pertahanan AS," kata Steve Over, direktur pengembangan bisnis internasional F-35 di Lockheed Martin, kepada Press Association, yang dilansir Rabu (30/5/2018).
"Sepengetahuan kami, kami telah lulus setiap uji coba siber yang telah diterapkan terhadap F-35, tetapi itu bukan area di mana setiap dari kami, AS, Lockheed atau pelanggan kami dapat puas," ujarnya.
"Ini adalah area di mana Anda harus tetap waspada, dan kami harus tetap berkomitmen untuk melanjutkan evolusi semua sistem IT di pesawat sehingga kami tetap berada di depan ancaman siber yang sangat nyata dan sangat eksistensial," imbuh dia.
Ditanya apakah serangan siber dapat dilakukan atau dilakukan dari jet F-35, dia berhenti memberikan jawaban. "Saya tahu tidak ada yang bisa kita bicarakan," kata Over.
Inggris saat ini memiliki 15 uni F-35B yang berbasis di AS di mana mereka digunakan untuk uji coba dan pelatihan.
(mas)