Paraguay Miliki Presiden Wanita Pertama

Selasa, 29 Mei 2018 - 10:40 WIB
Paraguay Miliki Presiden...
Paraguay Miliki Presiden Wanita Pertama
A A A
ASUNCION - Paraguay akan memiliki presiden wanita untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, setidaknya untuk sementara. Itu terjadi setelah presiden yang tengah menjabat Horacio Cartes mengundurkan diri pada Senin waktu setempat atau lebih cepat dari jadwal.

Wakil Presiden Alicia Pucheta (68) akan menyelesaikan mandat Cartes setelah ia mengundurkan diri untuk menjadi seorang senator seperti dikutip dari AFP, Selasa (29/5/2018).

Sementara Mario Abdo Benitez, yang terpilih dalam pemilu 22 April lalu, baru akan memulai masa jabatan lima tahunnya sebagai presiden salah satu negara termiskin di Amerika Latin itu pada 15 Agustus.

Parlemen akan mengkonfirmasi pengunduran diri Cartes dan menyatakan Pucheta sebagai presiden sementara pada hari Rabu waktu setempat.

Menentang legalisasi aborsi, Pucheta berasal dari Partai Colorado sayap kanan, yang telah berkuasa di Asuncion selama beberapa dekade.

Namun diangkatnya Pucheta tetap memunculkan nada minor. Senator oposisi Desiree Masi mengatakan ia tidak melihat diangkatnya Pucheta sebagai kemajuan bagi perempuan di Paraguay.

"Seorang wanita yang menunjukkan kepatuhan penuhnya kepada mereka yang berkuasa tidak mewakili kita (kaum perempuan)," katanya.

"Suatu hari, seorang wanita akan berkuasa sebagaimana seharusnya, melalui kotak suara," cetusnya.

Tapi suara berbeda di ungkapkan Lilian Samaniego, seorang senator dari Partai Colorado. Ia memuji aksesi mantan pengacara ke posisi orang pertama di negara itu sebagai contoh untuk memotivasi para wanita Paraguay agar terus berjuang untuk kesetaraan kesempatan nyata dengan laki-laki.

Paraguay hanya memiliki delapan wanita di antara 45 senatornya, dan 11 di antara 80 anggota majelis rendahnya.

Pengunduran diri Cartes sudah diperkirakan sejak ia terpilih menjadi anggota Senat dalam pemilihan April lalu. Para senator baru sendiri akan dilantik pada 30 Juni mendatang.

Paraguay yang terkurung daratan - terjepit di antara Argentina, Bolivia, dan Brasil - menikmati pertumbuhan ekonomi yang konsisten selama masa kejayaan raja tembakau Cartes selama lima tahun, tetapi gagal menyingkirkan kemiskinan, korupsi, dan perdagangan obat terlarang.

Negara ini tetap merupakan tanah perlawanan, warisan kediktatoran Jenderal Alfredo Stroessner 1954-1989.

Meskipun kampanye resmi melawan korupsi endemik, Paraguay tetap berada di posisi 135 dari 180 negara pada indeks korupsi 2017 dari Transparency International.
(ian)
Berita Terkait
Seorang Wanita di Paraguay...
Seorang Wanita di Paraguay Hidup Lagi Setelah Dinyatakan Meninggal Dunia
5 Bulan Ditahan Kasus...
5 Bulan Ditahan Kasus Paspor Palsu, Ronaldinho Dibebaskan
Ditahan Imbang Paraguay,...
Ditahan Imbang Paraguay, Argentina Belum Terkalahkan
Brasil Hentikan Rekor...
Brasil Hentikan Rekor Tak Terkalahkan Paraguay
7 Negara yang Melegalkan...
7 Negara yang Melegalkan Poliandri, Ada yang Menikahi Anak Sulung Laki-Laki dalam Keluarga
Ronaldinho Nikmati Sangkar...
Ronaldinho Nikmati 'Sangkar Emas' Saat Paraguay Lockdown
Berita Terkini
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
1 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
2 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
2 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
4 jam yang lalu
Perang Panas Trump dan...
Perang Panas Trump dan Iran Bisa Picu Kiamat Inflasi?
5 jam yang lalu
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
5 jam yang lalu
Infografis
Mantan Presiden Filipina...
Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap atas Perintah ICC
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved