Hariri Didukung Jadi Perdana Menteri Lagi
A
A
A
BEIRUT - Saad al-Hariri diperkirakan menjadi perdana menteri (PM) Lebanon lagi untuk ketiga kali setelah meraih dukungan mayoritas anggota parlemen saat sesi konsultasi kemarin.
Dia diperkirakan meluncurkan negosiasi untuk pemerintahan koalisi. Posisi PM diberikan untuk Muslim Sunni di Lebanon yang menerapkan sistem pembagian kekuasaan sektarian. Hariri yang didukung Barat itu diunggulkan sebagai pemimpin negara itu meski partainya kehilangan lebih dari sepertiga kursi parlemen pada pemilu 6 Mei.
Presiden Lebanon Michel Aoun menggelar konsultasi resmi dengan anggota parlemen yang mengadakan rapat terpisah dengan dia kemarin. Pertemuan itu akan berlanjut hingga siang.
Aoun harus mengusulkan kandidat dengan dukungan terbear. Pemerintahan koalisi baru diperkirakan mencerminkan menguatnya posisi politik kelompok Hezbollah dan aliansinya setelah meraih sedikitnya 70 kursi dari total 128 kursi di parlemen.
Meski Hariri mendapat dukungan besar, anggota parlemen Hezbollah tidak menunjuk calon lain untuk posisi itu. Kepala faksi Hizbullah Mohammed Raad menjelaskan, pihaknya bekerja sama positif dengan siapa pun yang telah ditunjuk. Pernyataan Raad itu muncul setelah bertemu Aoun.
Semua pemimpin Lebanon telah menyerukan pembentukan pemerintahan baru dengan cepat untuk memulihkan kembali perekonomian dan mengatasi utang publik. Seperti kabinet yang sebelumnya, pemerintahan baru harus menyeimbangkan kepentingan semua partai di Lebanon dan mungkin membutuhkan waktu.
Hizbullah ingin mempertahankan tiga kursi kabinet dalam pemerintahan koalisi baru, bertambah dari dua posisi menteri yang dipegang pada kabinet sebelumnya yang terdiri atas 30 menteri. (Syarifudin)
Dia diperkirakan meluncurkan negosiasi untuk pemerintahan koalisi. Posisi PM diberikan untuk Muslim Sunni di Lebanon yang menerapkan sistem pembagian kekuasaan sektarian. Hariri yang didukung Barat itu diunggulkan sebagai pemimpin negara itu meski partainya kehilangan lebih dari sepertiga kursi parlemen pada pemilu 6 Mei.
Presiden Lebanon Michel Aoun menggelar konsultasi resmi dengan anggota parlemen yang mengadakan rapat terpisah dengan dia kemarin. Pertemuan itu akan berlanjut hingga siang.
Aoun harus mengusulkan kandidat dengan dukungan terbear. Pemerintahan koalisi baru diperkirakan mencerminkan menguatnya posisi politik kelompok Hezbollah dan aliansinya setelah meraih sedikitnya 70 kursi dari total 128 kursi di parlemen.
Meski Hariri mendapat dukungan besar, anggota parlemen Hezbollah tidak menunjuk calon lain untuk posisi itu. Kepala faksi Hizbullah Mohammed Raad menjelaskan, pihaknya bekerja sama positif dengan siapa pun yang telah ditunjuk. Pernyataan Raad itu muncul setelah bertemu Aoun.
Semua pemimpin Lebanon telah menyerukan pembentukan pemerintahan baru dengan cepat untuk memulihkan kembali perekonomian dan mengatasi utang publik. Seperti kabinet yang sebelumnya, pemerintahan baru harus menyeimbangkan kepentingan semua partai di Lebanon dan mungkin membutuhkan waktu.
Hizbullah ingin mempertahankan tiga kursi kabinet dalam pemerintahan koalisi baru, bertambah dari dua posisi menteri yang dipegang pada kabinet sebelumnya yang terdiri atas 30 menteri. (Syarifudin)
(nfl)