20 Pendeta Tewas dalam Tragedi Boeing 737 di Kuba
A
A
A
HAVANA - Rincian data dari beberapa korban tragedi Boeing 737 telah muncul. Termasuk pernyataan Dewan Gereja Kuba yang mengatakan bahwa 20 pendeta dari Gereja Evangelis telah menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
"Di pesawat itu ada 10 pasangan pendeta. Dua puluh orang. Semua Gereja Nazaret di wilayah timur," kata seorang anggota Dewan Gereja, Maite Quesada, seperti dikutip dari Sky News, Minggu (20/5/2018).
Para pendeta ini menghabiskan beberapa hari di dalam sebuah pertemuan di Ibu Kota dan dalam perjalanan pulang ke rumah dan tempat ibadah mereka di provinsi Holguin.
Pesawat Boeing 737 jatuh dalam waktu singkat setelah lepas landas dari bandara Jose Marti dan ambruk di lapangan terdekat.
Pesawat itu sedang dalam penerbangan internal dari Havana ke kota timur Holguin dan membawa penumpang terutama berasal dari Kuba, dengan lima orang asing, termasuk dua orang Argentina.
Pesawat, mengangkut total 104 penumpang dan enam awak, hampir hancur seluruhnya dalam tabrakan dan kebakaran yang terjadi kemudian.
Salah satu sayap pesawat terjepit di antara batang pohon yang hangus dan badan pesawat utama hampir hancur.
Presiden Miguel Diaz-Canel mengatakan penyelidikan telah dilakukan terhadap kecelakaan yang terjadi pada Jumat waktu setempat itu. Diaz-Canel (58) yang menggantikan Raul Castro sebagai pemimpin pulau komunis itu pada bulan April lalu, tampak terkejut ketika dia menyaksikan operasi penyelamatan.
Pemimpin Partai Komunis dan mantan presiden Raul Castro mengatakan pemerintah Kuba menyatakan masa berkabung dimulai dari fajar pada hari Sabtu dan akan berlanjut hingga tengah malam pada hari Minggu.
Castro menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang berduka karena "kecelakaan dahsyat", sementara Presiden Rusia Vladimir Putin dan berbagai pemimpin Amerika Latin juga menyatakan simpati.
Paus Fransiskus meminta gereja di Kuba untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang berdukacita atas hilangnya orang yang dicintai secara tak terduga.
"Di pesawat itu ada 10 pasangan pendeta. Dua puluh orang. Semua Gereja Nazaret di wilayah timur," kata seorang anggota Dewan Gereja, Maite Quesada, seperti dikutip dari Sky News, Minggu (20/5/2018).
Para pendeta ini menghabiskan beberapa hari di dalam sebuah pertemuan di Ibu Kota dan dalam perjalanan pulang ke rumah dan tempat ibadah mereka di provinsi Holguin.
Pesawat Boeing 737 jatuh dalam waktu singkat setelah lepas landas dari bandara Jose Marti dan ambruk di lapangan terdekat.
Pesawat itu sedang dalam penerbangan internal dari Havana ke kota timur Holguin dan membawa penumpang terutama berasal dari Kuba, dengan lima orang asing, termasuk dua orang Argentina.
Pesawat, mengangkut total 104 penumpang dan enam awak, hampir hancur seluruhnya dalam tabrakan dan kebakaran yang terjadi kemudian.
Salah satu sayap pesawat terjepit di antara batang pohon yang hangus dan badan pesawat utama hampir hancur.
Presiden Miguel Diaz-Canel mengatakan penyelidikan telah dilakukan terhadap kecelakaan yang terjadi pada Jumat waktu setempat itu. Diaz-Canel (58) yang menggantikan Raul Castro sebagai pemimpin pulau komunis itu pada bulan April lalu, tampak terkejut ketika dia menyaksikan operasi penyelamatan.
Pemimpin Partai Komunis dan mantan presiden Raul Castro mengatakan pemerintah Kuba menyatakan masa berkabung dimulai dari fajar pada hari Sabtu dan akan berlanjut hingga tengah malam pada hari Minggu.
Castro menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang berduka karena "kecelakaan dahsyat", sementara Presiden Rusia Vladimir Putin dan berbagai pemimpin Amerika Latin juga menyatakan simpati.
Paus Fransiskus meminta gereja di Kuba untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang berdukacita atas hilangnya orang yang dicintai secara tak terduga.
(ian)