Kuba Konfirmasi 110 Orang Tewas dalam Tragedi Boeing 737

Minggu, 20 Mei 2018 - 06:35 WIB
Kuba Konfirmasi 110...
Kuba Konfirmasi 110 Orang Tewas dalam Tragedi Boeing 737
A A A
HAVANA - Otoritas Kuba mengonfirmasi tragedi jatuhnya pesawat Boeing 737 di dekat Bandara Internasional Jose Marti di Havana menewaskan 110 orang. Jatuhnya pesawat milik maskapai Cubana itu dinyatakan sebagai bencana paling mematikan dalam hampir 30 tahun terakhir.

Bendera-bendera dikibarkan setengah tiang di Kuba pada hari Sabtu waktu setempat untuk menandai dimulainya dua hari berkabung nasional. Sedangkan pihak berwenang masih sibuk mengidentifikasi korban. Sebanyak 15 korban tewas telah diidentifikasi sejauh ini.

Dari 110 korban tewas, 90 orang di antaranya warga Kuba. Pihak berwenang mengatakan dalam konferensi pers di Bandara Jose Marti bahwa tiga korban tewas lainnya merupakan turis asing asal Argentina dan Meksiko.

Pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Jose Marti menuju Holguin pada hari Jumat waktu setempat. Pesawat kemudian meledeak hebat.

Enam awak pesawat asal Meksiko yang berusia hampir 40 tahun juga tewas.

Para kerabat korban menangis dan memeluk satu sama lain di luar kamar jenazah, di mana mereka memberikan informasi tentang orang yang dicintai kepada pihak berwenang untuk membantu proses identifikasi.

"Ini adalah kematian yang sangat tidak terduga, dia tidak pantas mendapatkannya. Nenek saya adalah orang yang kuat," kata Katherine Lucia Martinez, seorang siswa berusia 18 tahun, menangis di dekat ayahnya. Neneknya yang berusia 60 tahun termasuk di antara korban tewas.

Presiden Miguel Diaz-Canel pada Sabtu mengunjungi kamar jenazah, sehari setelah meninjau lokasi kecelakaan itu. Tragedi jatuhnya Boeing 737 ini menjadi ujian besar pertamanya sejak dia mengambil alih kekuasaan dari Raul Castro yang mengundurkan diri pada bulan lalu.

Penyelidik Kuba masih memilah-milah puing pesawat yang terbakar untuk mencari bukti guna mengungkap penyebab kecelakaan pesawat. "Sejauh ini mereka telah memulihkan perekam suara kokpit dalam kondisi baik," kata Menteri Transportasi Kuba Adel Yzquierdo.

Para penyelidik masih mencari perekam data penerbangan. "Pesawat terbakar, itu terbalik dan kemudian menukik," kata Marino Perez Alvaredo, seorang petani yang bekerja di dekat tempat jatuhnya pesawat, seperti dikutip Reuters, Minggu (20/5/2018).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1051 seconds (0.1#10.140)