Erdogan: Yerusalem Timur Adalah Ibu Kota Palestina!
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali menegaskan bahwa Yerusalem Timur adalah Ibu Kota Palestina, meskipun ada upaya untuk menjadikan kota itu sebagai Ibu Kota Israel.
Berbicara mengenai keputusan pemerintah AS untuk memindahkan Kedutaan Besar mereka ke Yerusalem, Erdogan mengatakan 128 negara telah memilih dengan jelas menentang keputusan ini di Majelis Umum PBB.
Dia mengatakan, beberapa negara harus memilih untuk sejalan dengan AS, karena mereka diberitahu untuk melakukannya dengan imbalan bantuan keuangan yang diberikan kepada negara-negara tersebut.
“Yerusalem di atas segalanya, Yerusalem timur adalah ibu kota Palestina. Sebagai bagian dari dunia Islam, kami menerimanya sebagaimana adanya,” ucap Erdogan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (14/5).
Sebelumnya, Erdogan menuduh Israel menebar ketakutan di Timur Tengah dan mendorong wilayah itu untuk berperang. Dia sebelumnya menyebut negara Yahudi itu sebagai negara teroris, karena tidak peduli dengan ulah kelompok teroris di kawasan.
Dia menyatakan Israel menggunakan agresi yang tidak perlu di Suriah. Kritik itu sebagai respons atas serangan rudal besar-besaran oleh puluhan jet tempur Israel di Suriah pada Kamis dini hari yang menewaskan sekitar 23 orang.
Berbicara mengenai keputusan pemerintah AS untuk memindahkan Kedutaan Besar mereka ke Yerusalem, Erdogan mengatakan 128 negara telah memilih dengan jelas menentang keputusan ini di Majelis Umum PBB.
Dia mengatakan, beberapa negara harus memilih untuk sejalan dengan AS, karena mereka diberitahu untuk melakukannya dengan imbalan bantuan keuangan yang diberikan kepada negara-negara tersebut.
“Yerusalem di atas segalanya, Yerusalem timur adalah ibu kota Palestina. Sebagai bagian dari dunia Islam, kami menerimanya sebagaimana adanya,” ucap Erdogan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (14/5).
Sebelumnya, Erdogan menuduh Israel menebar ketakutan di Timur Tengah dan mendorong wilayah itu untuk berperang. Dia sebelumnya menyebut negara Yahudi itu sebagai negara teroris, karena tidak peduli dengan ulah kelompok teroris di kawasan.
Dia menyatakan Israel menggunakan agresi yang tidak perlu di Suriah. Kritik itu sebagai respons atas serangan rudal besar-besaran oleh puluhan jet tempur Israel di Suriah pada Kamis dini hari yang menewaskan sekitar 23 orang.
(esn)