Israel Percaya Pesawatnya Akan Terbang di Langit Saudi
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Transportasi dan Intelijen Israel Yisrael Katz percaya pesawat Israel akan terbang di langit atau wilayah udara Arab Saudi suatu saat nanti. Dia juga berharap akan ada penerbangan langsung dari Israel ke Jepang dan Singapura.
"Membuka langit di atas Arab Saudi merupakan pencapaian penting yang tidak dapat diterima begitu saja," kata Katz pada Konferensi Penerbangan hari Rabu, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pilot Israel.
Katz mengatakan bahwa pihak berwenang Saudi telah memberi izin wilayah udaranya digunakan untuk penerbangan Air India untuk rute Delhi-Tel Aviv dan sebaliknya mulai Maret lalu.
Lobi terhadap otoritas Saudi berlangsung panjang. Lobi itu berhasil melunakkan otoritas Kerajaan Saudi yang sebelumnya menolak izin wilayah udaranya digunakan untuk penerbangan Air India rute Delhi-Tel Aviv dan sebaliknya.
Izin Saudi itu membuat rute terbang maskapai India itu menjadi lebih pendek.
"Saya percaya bahwa langit akan terbuka untuk semua perusahaan Israel. Israel tidak ingin menemukan dirinya sendiri dalam situasi di mana perusahaan Israel dirugikan oleh perusahaan lain," kata Katz, seperti dikutip Globes, Kamis (3/5/2018).
"Tidak ada penolakan pada prinsipnya. Penerbangan di atas Arab Saudi, meskipun perjanjian open skies, merugikan perusahaan Israel dan kami harus mencari solusi untuk ini. Jika tidak, ini mencerminkan persaingan yang adil untuk mengembangkan sektor ini," ujar Katz.
"Penerbangan akan lebih cepat dan dapat menjangkau lebih jauh secara signifikan dengan penerbangan langsung ke Jepang, Singapura, dan lebih banyak tempat, yang akan memperkuat transportasi. Ini akan memungkinkan pebisnis dan wisatawan menikmati semua kemungkinan," imbuh Menteri Israel tersebut.
"Membuka langit di atas Arab Saudi merupakan pencapaian penting yang tidak dapat diterima begitu saja," kata Katz pada Konferensi Penerbangan hari Rabu, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pilot Israel.
Katz mengatakan bahwa pihak berwenang Saudi telah memberi izin wilayah udaranya digunakan untuk penerbangan Air India untuk rute Delhi-Tel Aviv dan sebaliknya mulai Maret lalu.
Lobi terhadap otoritas Saudi berlangsung panjang. Lobi itu berhasil melunakkan otoritas Kerajaan Saudi yang sebelumnya menolak izin wilayah udaranya digunakan untuk penerbangan Air India rute Delhi-Tel Aviv dan sebaliknya.
Izin Saudi itu membuat rute terbang maskapai India itu menjadi lebih pendek.
"Saya percaya bahwa langit akan terbuka untuk semua perusahaan Israel. Israel tidak ingin menemukan dirinya sendiri dalam situasi di mana perusahaan Israel dirugikan oleh perusahaan lain," kata Katz, seperti dikutip Globes, Kamis (3/5/2018).
"Tidak ada penolakan pada prinsipnya. Penerbangan di atas Arab Saudi, meskipun perjanjian open skies, merugikan perusahaan Israel dan kami harus mencari solusi untuk ini. Jika tidak, ini mencerminkan persaingan yang adil untuk mengembangkan sektor ini," ujar Katz.
"Penerbangan akan lebih cepat dan dapat menjangkau lebih jauh secara signifikan dengan penerbangan langsung ke Jepang, Singapura, dan lebih banyak tempat, yang akan memperkuat transportasi. Ini akan memungkinkan pebisnis dan wisatawan menikmati semua kemungkinan," imbuh Menteri Israel tersebut.
(mas)