Eropa Berupaya Selamatkan Kesepakatan Nuklir Iran

Jum'at, 27 April 2018 - 12:59 WIB
Eropa Berupaya Selamatkan...
Eropa Berupaya Selamatkan Kesepakatan Nuklir Iran
A A A
WASHINGTON - Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Amerika Serikat (AS) tidak meninggalkan kesepakatan nuklir Iran.

Bersamaan dengan itu, para diplomat Barat menyatakan Inggris, Prancis dan Jerman memiliki paket untuk meyakinkan Presiden AS Donald Trump agar menyelamatkan kesepakatan itu. Trump menganggap kesepakatan nuklir Iran 2015 itu kesepakatan terburuk yang pernah dinegosiasikan. Trump juga mengancam keluar dari kesepakatan itu dengan menerapkan kembali sanksi AS bulan depan kecuali tiga aliansi Eropa bersedia membenahi kelemahan yang ada.

Presiden Iran Hassan Rouhani menuduh AS berupaya mengubah kesepakatan itu secara sepihak. Dia menganggap Trump sebagai pria pedagang yang kurang pengalaman untuk menghadapi urusan internasional.

Rusia, China, Jerman, Inggris dan Prancis semua mendukung kesepakatan dengan Iran. Adapun AS ketika era pemerintahan Presiden Barack Obama menganggap kesepakatan itu sebagai cara terbaik menghentikan Iran mengembangkan senjata nuklir.

Kepala negosiator AS bersama tiga negara Eropa, Brian Hook mencoba membujuk Trump tetap mendukung kesepakatan itu, sebelum batas waktu 12 Mei. “Kita belum sampai ke sana tapi kita telah membuat beberapa kemajuan,” ujar Hook pada National Public Radio di Washington.

Saat menutup kunjungan tiga hari di Kongres, Presiden Macron menjelaskan pada Kongres AS bahwa kesepakatan 2015 itu tidak sempurna tapi harus tetap ada hingga muncul penggantinya. Kesepakan nuklir itu disebut juga Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA). “Kesepakatan ini mungkin tidak mengatasi semua kekhawatiran tapi kita tidak bisa meninggalkannya tanpa memiliki sesuatu yang lebih substansi dan paling substansi. Itu posisi saya,” papar Macron.

Sebelum kembali ke Prancis, Macron mengakui dia memperkirakan Trump akan keluar dari kesepakatan nuklir itu berdasarkan sikapnya selama ini. “Saya tidak tahu apa keputusan AS tapi analisis rasional dari semua pernyataan Presiden Trump tidak membuat saya yakin bahwa dia akan melakukan segalanya untuk tetap di JCPOA,” ujar Macron.

Dia juga menjelaskan, jika Trump keluar, ini demi alasan domestik. Tidak jelas apa yang dimaksud Macron dengan kesepakatan komprehensif baru. Salah satu kemungkinan adalah berupaya menegosiasikan pengganti JCPOA dengan Iran.

Kemungkinan lain adalah AS dan tiga negara Eropa akan menerapkan pembatasan nuklir baru pada Iran dan mengancamnya dengan sanksi tambahan jika terjadi pelanggaran. Delegasi Barat menjelaskan, tiga bulan pertemuan antara AS dan tiga negara Eropa akan menghasilkan paket langkah terpisah yang dapat diambil terhadap Iran dengan harapan dapat memuaskan Trump dan mempertahankan kesepakatan itu tetap berlaku. “Ini tentang meyakinkan Presiden Trump. Ini bukan kesepakatan baru dengan Iran,” kata seorang diplomat senior UE. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1231 seconds (0.1#10.140)