Bodyguard Osama bin Laden Hidup Enak di Jerman
A
A
A
BERLIN - Seorang pria Tunisia yang pernah menjadi pengawal atau bodyguard pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden, terungkap tinggal di Jerman. Dia hidup enak dengan menikmati bantuan kesejahteraan lebih dari USD1.400 (Rp19,4 juta) per bulan.
Pria tersebut diidentifikasi dengan nama Sami A. Dia tinggal di negara itu sejak 1999 dan memiliki seorang istri asal Bochum, Jerman barat, dan empat anak.
Seorang saksi dalam persidangan anti-teror di Jerman mengungkap bahwa Sami bekerja sebagai pengawal Osama bin Laden pada tahun 2000. Namun, klaim itu pernah dibantah pria Tunisia tersebut.
Pemerintah Jerman ingin mendeportasi pria berusia 42 tahun ke negara asalnya. Namun, rencana itu diblokir para politisi karena khawatir Sami akan disiksa di negara asalnya.
Pemerintah Jerman kini sedang meminta jaminan diplomatik dari Tunisia bahwa Sami tidak akan disiksa jika dideportasi.
Harald Neymanns, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Federal Jerman, mengatakan pada hari Rabu mengonfirmasi laporan tersebut."Ada upaya untuk mendeportasi mantan pengawal bin Laden dan bahwa satuan tugas menteri akan segera melihat kasus ini," katanya, seperti dilansir New York Post, semalam (25/4/2018).
Nama lengkap pria Tunisia ini tidak diungkap media dengan alasan privasi. Dia menyangkal memiliki hubungan dengan kelompok jihadis.
Osama bin Laden, sang pendiri al-Qaeda, dituduh menyetujui serangan teror 11 September 2001 atau 9/11 di Amerika Serikat (AS). Dia ditembak mati oleh pasukan khusus AS dalam sebuah operasi di Pakistan pada tahun 2011.
Menurut laporan BBC yang mengutip keterangan pengadilan, setelah memperoleh izin tinggal sementara di Jerman pada tahun 1999, Sami mengambil beberapa kursus teknologi dan pindah ke kota Bochum pada tahun 2005.
Permohonan suakanya ditolak pada 2007 karena pihak berwenang telah mendaftarkannya sebagai orang yang berrisiko terhadap keamanan. Dia diwajibkan melapor setiap hari di kantor polisi.
Pria tersebut diidentifikasi dengan nama Sami A. Dia tinggal di negara itu sejak 1999 dan memiliki seorang istri asal Bochum, Jerman barat, dan empat anak.
Seorang saksi dalam persidangan anti-teror di Jerman mengungkap bahwa Sami bekerja sebagai pengawal Osama bin Laden pada tahun 2000. Namun, klaim itu pernah dibantah pria Tunisia tersebut.
Pemerintah Jerman ingin mendeportasi pria berusia 42 tahun ke negara asalnya. Namun, rencana itu diblokir para politisi karena khawatir Sami akan disiksa di negara asalnya.
Pemerintah Jerman kini sedang meminta jaminan diplomatik dari Tunisia bahwa Sami tidak akan disiksa jika dideportasi.
Harald Neymanns, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Federal Jerman, mengatakan pada hari Rabu mengonfirmasi laporan tersebut."Ada upaya untuk mendeportasi mantan pengawal bin Laden dan bahwa satuan tugas menteri akan segera melihat kasus ini," katanya, seperti dilansir New York Post, semalam (25/4/2018).
Nama lengkap pria Tunisia ini tidak diungkap media dengan alasan privasi. Dia menyangkal memiliki hubungan dengan kelompok jihadis.
Osama bin Laden, sang pendiri al-Qaeda, dituduh menyetujui serangan teror 11 September 2001 atau 9/11 di Amerika Serikat (AS). Dia ditembak mati oleh pasukan khusus AS dalam sebuah operasi di Pakistan pada tahun 2011.
Menurut laporan BBC yang mengutip keterangan pengadilan, setelah memperoleh izin tinggal sementara di Jerman pada tahun 1999, Sami mengambil beberapa kursus teknologi dan pindah ke kota Bochum pada tahun 2005.
Permohonan suakanya ditolak pada 2007 karena pihak berwenang telah mendaftarkannya sebagai orang yang berrisiko terhadap keamanan. Dia diwajibkan melapor setiap hari di kantor polisi.
(mas)