Negara G7 Nyatakan Dukung Serangan AS Cs ke Suriah
A
A
A
BERLIN - G7, yang merupakan sebuah kelompok yang terdiri tujuh negara kekuatan ekonomi dunia, menyatakan mendukung serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris terhadap Suriah.
Dalam sebuah pernyataan, G7 menyatakan kelompoknya mendukung setiap upaya untuk mengurangi kekuatan senjata kimia sebuah negara, dalam hal ini Suriah. Meski demikian, Jerman menuturkan jalur diplomasi tetap menjadi pilihan utama G7, dibanding dengan opsi militer untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang ada.
"Kami sepenuhnya mendukung upaya yang dilakukan oleh AS, Inggris dan Prancis untuk mengurangi kapasitas untuk menggunakan senjata kimia oleh rezim Assad dan untuk mencegah penggunaan masa depan mereka," kata G7.
"Tapi, kami masih berkomitmen terhadap solusi diplomatik untuk penyelesaian konflik di Suriah," sambungnya dalam pernyataan yang dirilis oleh Jerman itu, seperti dilansir Reuters pada Selasa (17/4).
Sementara terkait dengan serangan senjata kimia, Rusia mengatakan para ahli senjata kimia akan masuk ke Douma pada Rabu mendatang untuk menyelidiki dugaan serangan gas beracun. Pernyataan Rusia ini muncul tidak lama setelah AS menuding Moskow mungkin telah "merusak" bukti di lokasi serangan.
Dalam sebuah pernyataan, G7 menyatakan kelompoknya mendukung setiap upaya untuk mengurangi kekuatan senjata kimia sebuah negara, dalam hal ini Suriah. Meski demikian, Jerman menuturkan jalur diplomasi tetap menjadi pilihan utama G7, dibanding dengan opsi militer untuk menyelesaikan berbagai macam masalah yang ada.
"Kami sepenuhnya mendukung upaya yang dilakukan oleh AS, Inggris dan Prancis untuk mengurangi kapasitas untuk menggunakan senjata kimia oleh rezim Assad dan untuk mencegah penggunaan masa depan mereka," kata G7.
"Tapi, kami masih berkomitmen terhadap solusi diplomatik untuk penyelesaian konflik di Suriah," sambungnya dalam pernyataan yang dirilis oleh Jerman itu, seperti dilansir Reuters pada Selasa (17/4).
Sementara terkait dengan serangan senjata kimia, Rusia mengatakan para ahli senjata kimia akan masuk ke Douma pada Rabu mendatang untuk menyelidiki dugaan serangan gas beracun. Pernyataan Rusia ini muncul tidak lama setelah AS menuding Moskow mungkin telah "merusak" bukti di lokasi serangan.
(esn)