Rusia kepada Inggris: Anda Akan Menyesal

Jum'at, 06 April 2018 - 09:44 WIB
Rusia kepada Inggris:...
Rusia kepada Inggris: Anda Akan Menyesal
A A A
NEW YORK - Rusia memperingatkan Inggris dalam sidang di Dewan Keamanan (DK) PBB. Inggris dianggap telah bermain-main dengan api karena menyalahkan Rusia atas serangan racun terhadap mantan mata-mata Kremlin dan putrinya.

"Kami telah memberi tahu rekan-rekan kami di Inggris bahwa 'Anda bermain dengan api dan Anda akan menyesal'," kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia pada pertemuan dewan yang beranggotakan 15 negara yang dimintanya.

"Rusia tidak memiliki hak paten atas Novichok terlepas dari nama Rusia yang digunakannya," jelas Nebenzia, menambahkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah mengembangkan zat saraf seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/4/2018).

Sebelumnya Nebenzia meminta Dewan Keamanan menggelar pertemuan khusus Kamis (5/4/2018) sore di tengah perseteruan diplomatik dengan Inggris dan sekutunya. Sebulan setelah mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia diracuni di kota Salisbury, Inggris, London dan Moskow tetap terkunci dalam pertempuran siapa yang harus disalahkan.

Baca Juga: Rusia Minta DK PBB Gelar Pertemuan Terkait Serangan Zat Saraf

Pada hari Selasa, para ilmuwan Inggris tidak bisa membuktikan Rusia sebagai sumber racun Novichok yang digunakan terhadap mantan agen ganda Moskow Sergei Skripal di Salisbury, Inggris. Penyelidikan itu dilakukan para ilmuwan di Laboratorium Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan Inggris di Porton Down.

Baca Juga: Para Ilmuwan Inggris Tak Bisa Buktikan Racun Novichok dari Rusia

Skripal—mantan intelijen Moskow yang berkhianat ke London—dan putrinya, Yulia Skripal, ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku di kawasan Salisbury, 4 Maret 2018. Keduannya saat ini masih tetap di rumah sakit. Menurut rumah sakit Salisbury District, Skripal masih dalam kondisi kritis namun stabil, sedangkan putrinya menunjukkan sudah mulai membaik.

Baca Juga: Putri Pembelot Rusia yang Diracun Telah Lewati Masa Kritis
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0154 seconds (0.1#10.140)