Jerman Putuskan Nasib Puigdemont
A
A
A
BERLIN - Mantan Presiden Catalonia Carles Puigdemont hadir di pengadilan Jerman, kemarin, saat Spanyol berupaya mengekstradisinya dalam kasus separatisme.
Langkah Jerman itu dilakukan setelah unjuk rasa pecah sepanjang malam hingga melukai puluhan orang dalam bentrok antara demonstran dan polisi Spanyol. Puigdemont ditahan di negara bagian Schleswig-Holstein, Jerman utara, pada Minggu (25/3). Penahanan itu lima bulan setelah dia mengasingkan diri dari Spanyol. Saat ini Puigdemont menghadapi tuduhan penghasutan, pemberontakan dan penggelapan dana yang dapat berakhir dengan vonis 25 tahun penjara.
Puigdemont masuk Jerman dari Denmark setelah meninggalkan Finlandia pada Jumat (23/3). Saat di Finlandia, Puigdemont menghadiri konferensi.
Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert menyatakan kasus itu akan ditangani berdasarkan hukum Jerman dan provisi surat perintah penahanan Eropa. Dia juga menjelaskan, krisis Catalonia hanya dapat diselesaikan dalam kerangka hukum Spanyol.
“Spanyol merupakan negara demokratis berdasarkan supremasi hukum dan itu tetap menjadi sikap pemerintah federal Jerman bahwa konflik Catalonia ini harus diselesaikan dalam kerangka kerja konstitusi dan hukum Spanyol,” kata Steffen Seibert.
Dia menambahkan, “Untuk alasan ini kami telah, dalam beberapa bulan terakhir, mendukung sikap jelas pemerintah Spanyol dalam menjaga sistem konstitusional dan hukum ini.”
Puigdemont akan hadir di pengadilan regional di kota Neumuenster, Jerman utara, tempat hakim memutuskan apakah dia akan tetap ditahan. Pengadilan lain, Pengadilan Tinggi Regional di kota Schleswig akan bertanggung jawab memutuskan apakah mendukung permintaan ekstradisi dari Spanyol.
Kejaksaan Jerman menyatakan seluruh proses hukum, termasuk kemungkinan banding akan dilakukan dalam beberapa hari atau pekan mendatang.
Puigdemont tinggal di pengasingan di Brussels sejak meninggalkan Spanyol. “Dia tidak berencana mengajukan suaka politik di Jerman,” kata pengacara Puigdemont, Jaume Alonso-Cuevillas pada radio Catalonia, kemarin.
Puigdemont, 55, yang juga mantan jurnalis itu tampaknya tidak akan mendapat banyak dukungan dari para politisi Jerman yang selama ini mendukung Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy memberantas separatisme Catalonia.
Dalam komentar yang dirilis kemarin, anggota Parlemen Eropa dari Jerman, Elmar Brok yang dekat dengan konservatif Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan, Puigdemont melanggar hukum dan konstitusi Spanyol. “Dia akan disarankan mengakhiri masalah itu dengan damai,” kata Brok pada surat kabar regional Neue Osnabruecker Zeitung.
Brok menyatakan, keinginan Catalonia untuk merdeka sudah tidak ada harapan lagi untuk terwujud sehingga Madrid dan Barcelona harus memulai negosiasi tentang perbaikan status otonomi.
Menteri Kehakiman Jerman Katarina Barley menyatakan, permintaan ekstradisi akan ditangani pengadilan regional dan Berlin tidak perlu intervensi sekarang. Pemerintahan Eropa yang juga menghadapi gerakan separatisme di dalam negeri, secara umum mendukung pemerintah Spanyol.
Di Edinburgh, pemerintahan Skotlandia yang ingin merdeka dari Inggris menyatakan siap bekerja sama dengan Madrid atas permintaan ekstradisi Mantan Menteri Pendidikan Catalonia Clara Ponsati. Meski demikian, Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon menyatakan mendukung hak rakyat Catalonia untuk menentukan masa depan mereka sendiri. (Syarifudin)
Langkah Jerman itu dilakukan setelah unjuk rasa pecah sepanjang malam hingga melukai puluhan orang dalam bentrok antara demonstran dan polisi Spanyol. Puigdemont ditahan di negara bagian Schleswig-Holstein, Jerman utara, pada Minggu (25/3). Penahanan itu lima bulan setelah dia mengasingkan diri dari Spanyol. Saat ini Puigdemont menghadapi tuduhan penghasutan, pemberontakan dan penggelapan dana yang dapat berakhir dengan vonis 25 tahun penjara.
Puigdemont masuk Jerman dari Denmark setelah meninggalkan Finlandia pada Jumat (23/3). Saat di Finlandia, Puigdemont menghadiri konferensi.
Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert menyatakan kasus itu akan ditangani berdasarkan hukum Jerman dan provisi surat perintah penahanan Eropa. Dia juga menjelaskan, krisis Catalonia hanya dapat diselesaikan dalam kerangka hukum Spanyol.
“Spanyol merupakan negara demokratis berdasarkan supremasi hukum dan itu tetap menjadi sikap pemerintah federal Jerman bahwa konflik Catalonia ini harus diselesaikan dalam kerangka kerja konstitusi dan hukum Spanyol,” kata Steffen Seibert.
Dia menambahkan, “Untuk alasan ini kami telah, dalam beberapa bulan terakhir, mendukung sikap jelas pemerintah Spanyol dalam menjaga sistem konstitusional dan hukum ini.”
Puigdemont akan hadir di pengadilan regional di kota Neumuenster, Jerman utara, tempat hakim memutuskan apakah dia akan tetap ditahan. Pengadilan lain, Pengadilan Tinggi Regional di kota Schleswig akan bertanggung jawab memutuskan apakah mendukung permintaan ekstradisi dari Spanyol.
Kejaksaan Jerman menyatakan seluruh proses hukum, termasuk kemungkinan banding akan dilakukan dalam beberapa hari atau pekan mendatang.
Puigdemont tinggal di pengasingan di Brussels sejak meninggalkan Spanyol. “Dia tidak berencana mengajukan suaka politik di Jerman,” kata pengacara Puigdemont, Jaume Alonso-Cuevillas pada radio Catalonia, kemarin.
Puigdemont, 55, yang juga mantan jurnalis itu tampaknya tidak akan mendapat banyak dukungan dari para politisi Jerman yang selama ini mendukung Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy memberantas separatisme Catalonia.
Dalam komentar yang dirilis kemarin, anggota Parlemen Eropa dari Jerman, Elmar Brok yang dekat dengan konservatif Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan, Puigdemont melanggar hukum dan konstitusi Spanyol. “Dia akan disarankan mengakhiri masalah itu dengan damai,” kata Brok pada surat kabar regional Neue Osnabruecker Zeitung.
Brok menyatakan, keinginan Catalonia untuk merdeka sudah tidak ada harapan lagi untuk terwujud sehingga Madrid dan Barcelona harus memulai negosiasi tentang perbaikan status otonomi.
Menteri Kehakiman Jerman Katarina Barley menyatakan, permintaan ekstradisi akan ditangani pengadilan regional dan Berlin tidak perlu intervensi sekarang. Pemerintahan Eropa yang juga menghadapi gerakan separatisme di dalam negeri, secara umum mendukung pemerintah Spanyol.
Di Edinburgh, pemerintahan Skotlandia yang ingin merdeka dari Inggris menyatakan siap bekerja sama dengan Madrid atas permintaan ekstradisi Mantan Menteri Pendidikan Catalonia Clara Ponsati. Meski demikian, Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon menyatakan mendukung hak rakyat Catalonia untuk menentukan masa depan mereka sendiri. (Syarifudin)
(nfl)