Australia Ikut-ikutan Usir Dua Diplomat Rusia
A
A
A
SYDNEY - Australia ikut bergabung dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS) dengan mengusir dua diplomat Rusia. Tindakan ini sebagai respons atas serangan racun saraf terhadap mantan agen ganda Kremlin Sergei Skripal di Inggris.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbul setuju dengan pemerintah Inggris bahwa Moskow bersalah atas serangan racun tersebut.
Inggris sudah lebih dulu mengusir 23 diplomat Moskow dan telah dibalas oleh Kremlin. Pada hari Senin, giliran Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Ukraina dan beberapa negara lain memutuskan untuk mengusir para diplomat Moskow.
Baca Juga: 'Dikeroyok' Amerika Cs, 100 Lebih Diplomat Rusia Diusir
Di AS sendiri ada 60 diplomat Rusia yang harus hengkang. Jumlah itu, menurut Gedung Putih, termasuk 12 orang yang terindikasi sebagai mata-mata.
"Bersama dengan Kerajaan Inggris, sekutu dan mitra lainnya, Australia mengambil tindakan sebagai tanggapan terhadap serangan agen saraf baru-baru ini di Salisbury, Inggris," kata Turnbull dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Selasa (27/3/2018).
"Dua diplomat Rusia yang diidentifikasi sebagai petugas intelijen yang tidak dideklarasikan akan diusir oleh Pemerintah Australia atas tindakan yang tidak konsisten dengan status mereka, sesuai dengan Konvensi Wina," lanjut Turnbull.
Baca Juga: George Galloway: AS Usir 60 Diplomat Rusia Adalah Deklarasi Perang
Kremlin belum bereaksi atas tindakan Canberra. Namun, Kremlin sudah memperingatkan AS dan negara-negara lain bahwa Moskow akan mengambil tindakan pembalasan dengan waktu yang tidak lama.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbul setuju dengan pemerintah Inggris bahwa Moskow bersalah atas serangan racun tersebut.
Inggris sudah lebih dulu mengusir 23 diplomat Moskow dan telah dibalas oleh Kremlin. Pada hari Senin, giliran Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Ukraina dan beberapa negara lain memutuskan untuk mengusir para diplomat Moskow.
Baca Juga: 'Dikeroyok' Amerika Cs, 100 Lebih Diplomat Rusia Diusir
Di AS sendiri ada 60 diplomat Rusia yang harus hengkang. Jumlah itu, menurut Gedung Putih, termasuk 12 orang yang terindikasi sebagai mata-mata.
"Bersama dengan Kerajaan Inggris, sekutu dan mitra lainnya, Australia mengambil tindakan sebagai tanggapan terhadap serangan agen saraf baru-baru ini di Salisbury, Inggris," kata Turnbull dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Selasa (27/3/2018).
"Dua diplomat Rusia yang diidentifikasi sebagai petugas intelijen yang tidak dideklarasikan akan diusir oleh Pemerintah Australia atas tindakan yang tidak konsisten dengan status mereka, sesuai dengan Konvensi Wina," lanjut Turnbull.
Baca Juga: George Galloway: AS Usir 60 Diplomat Rusia Adalah Deklarasi Perang
Kremlin belum bereaksi atas tindakan Canberra. Namun, Kremlin sudah memperingatkan AS dan negara-negara lain bahwa Moskow akan mengambil tindakan pembalasan dengan waktu yang tidak lama.
(mas)