Jerman Tangkap Mantan Pemimpin Catalonia
A
A
A
BERLIN - Mantan pemimpin Catalan, Carles Puigdemont, dilaporkan ditangkap polisi Jerman, empat bulan setelah dia pergi ke pengasingan dari Spanyol, di mana dia menghadapi 25 tahun penjara karena mengatur referendum ilegal mengenai pemisahan diri Catalonia pada tahun lalu.
Puigdemont memasuki Jerman dari Denmark setelah meninggalkan Finlandia pada hari Jumat, sesaat sebelum polisi Finlandia datang untuk menangkapnya dan memulai proses ekstradisi yang diminta oleh Spanyol.
Melansir Reuters pada Minggu (25/3), polisi Jerman mengatakan mereka telah menangkap Puigdemont di Schleswig-Holstein dengan dasar surat perintah penangkapan Eropa yang dikeluarkan oleh Spanyol.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan Puigdemont ditahan di dekat bagian jalan raya A7 yang dekat perbatasan Denmark. Polisi tidak mengatakan secara pasti di mana Puigdemont ditahan tetapi media-media di Spanyol mengatakan dia berada di kantor polisi di kota terdekat, Schuby.
Mahkamah Agung Spanyol memutuskan pada hari Jumat bahwa 25 orang mantan pemimpin Catalan akan diadili atas pemberontakan, penggelapan, atau ketidakpatuhan terhadap negara.
Hakim Mahkamah Agung Pablo Llarena juga mengirim lima pemimpin separatis ke penjara tanpa sidang. Penahanan mereka memicu protes di seluruh Catalonia.
Pada hari Sabtu, ketua parlemen Catalan di Barcelona menyerukan pembentukan aliansi melawan Madrid, menggambarkan serentetan tindakan hukum sebagai serangan terhadap jantung demokrasi.
Puigdemont memasuki Jerman dari Denmark setelah meninggalkan Finlandia pada hari Jumat, sesaat sebelum polisi Finlandia datang untuk menangkapnya dan memulai proses ekstradisi yang diminta oleh Spanyol.
Melansir Reuters pada Minggu (25/3), polisi Jerman mengatakan mereka telah menangkap Puigdemont di Schleswig-Holstein dengan dasar surat perintah penangkapan Eropa yang dikeluarkan oleh Spanyol.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan Puigdemont ditahan di dekat bagian jalan raya A7 yang dekat perbatasan Denmark. Polisi tidak mengatakan secara pasti di mana Puigdemont ditahan tetapi media-media di Spanyol mengatakan dia berada di kantor polisi di kota terdekat, Schuby.
Mahkamah Agung Spanyol memutuskan pada hari Jumat bahwa 25 orang mantan pemimpin Catalan akan diadili atas pemberontakan, penggelapan, atau ketidakpatuhan terhadap negara.
Hakim Mahkamah Agung Pablo Llarena juga mengirim lima pemimpin separatis ke penjara tanpa sidang. Penahanan mereka memicu protes di seluruh Catalonia.
Pada hari Sabtu, ketua parlemen Catalan di Barcelona menyerukan pembentukan aliansi melawan Madrid, menggambarkan serentetan tindakan hukum sebagai serangan terhadap jantung demokrasi.
(esn)