Disekap di Gua, 39 Budak Seks Nigeria Diselamatkan Polisi Spanyol
A
A
A
MADRID - Para petugas polisi Spanyol berhasil menyelamatkan 39 wanita Nigeria yang dijadikan budak seks oleh sindikat perdagangan manusia. Puluhan wanita itu sebelumnya disekap di sebuah gua yang jorok di Spanyol.
Operasi penyelamatan itu berlangsung pada 22 Maret 2018. Sebagian besar korban berusia di bawah 18 tahun.
Menurut Europol, penyelamatan dilakukan kepolisian Spanyol bersama dengan otoritas penegak hukum Inggris dan Nigeria.
”Para korban, banyak di bawah usia 18 tahun, diyakini telah menjalani ritual voodoo 'juju' di Nigeria sehingga bisa dipaksa untuk mematuhi perintah,” tulis Reuters dalam laporannya, Sabtu (24/3/2018), mengutip kepolisian Spanyol.
Sebanyak 89 orang ditangkap dalam sindikat perdagangan manusia untuk budak seks tersebut. Dari puluhan orang yang ditangkap, seorang disc jockey (DJ) Nigeria termasuk di dalamnya.
Menurut laporan BBC, DJ Nigeria yang identitasnya belum dirilis politi tersebut ditangkap saat akan terbang kembali ke Spanyol setelah menjalani perekaman video musik. Dia dituduh membantu memindahkan para korban ke Spanyol untuk dijadikan budak seks.
Europol menyatakan, para anggota geng dari sindikat perdagangan manusia tersebut memaksa para korban melakukan pekerjaan seks untuk melunasi utang 30.000 Euro.
Penyelidikan kasus ini dimulai ketika seorang korban yang masih di bawah umur membuat laporan pengaduan ke polisi Spanyol. Dalam laporannya, dia mengaku telah dipaksa melakukan pekerjaan asusila dengan diancam akan mengalami ritual voodoo di Nigeria.
Bersama dengan korban lain, gadis itu dipindahkan dari Nigeria ke Spanyol melalui Libya dan Italia. Menurut Europol, kasus ini merupakan salah satu kasus perdagangan manusia terbesar di Eropa.
Sebanyak 41 rumah digeledah sebagai tindak lanjut dari penyelidikan. Puluhan rumah itu berada 11 kota di Spanyol dan satu kota di Inggris.
Masih menurut Europol, kartel kriminal yang teribat perdagangan manusia ini memiliki hubungan dengan Eiye, salah satu kelompok paling berpengaruh di Nigeria.
Operasi penyelamatan itu berlangsung pada 22 Maret 2018. Sebagian besar korban berusia di bawah 18 tahun.
Menurut Europol, penyelamatan dilakukan kepolisian Spanyol bersama dengan otoritas penegak hukum Inggris dan Nigeria.
”Para korban, banyak di bawah usia 18 tahun, diyakini telah menjalani ritual voodoo 'juju' di Nigeria sehingga bisa dipaksa untuk mematuhi perintah,” tulis Reuters dalam laporannya, Sabtu (24/3/2018), mengutip kepolisian Spanyol.
Sebanyak 89 orang ditangkap dalam sindikat perdagangan manusia untuk budak seks tersebut. Dari puluhan orang yang ditangkap, seorang disc jockey (DJ) Nigeria termasuk di dalamnya.
Menurut laporan BBC, DJ Nigeria yang identitasnya belum dirilis politi tersebut ditangkap saat akan terbang kembali ke Spanyol setelah menjalani perekaman video musik. Dia dituduh membantu memindahkan para korban ke Spanyol untuk dijadikan budak seks.
Europol menyatakan, para anggota geng dari sindikat perdagangan manusia tersebut memaksa para korban melakukan pekerjaan seks untuk melunasi utang 30.000 Euro.
Penyelidikan kasus ini dimulai ketika seorang korban yang masih di bawah umur membuat laporan pengaduan ke polisi Spanyol. Dalam laporannya, dia mengaku telah dipaksa melakukan pekerjaan asusila dengan diancam akan mengalami ritual voodoo di Nigeria.
Bersama dengan korban lain, gadis itu dipindahkan dari Nigeria ke Spanyol melalui Libya dan Italia. Menurut Europol, kasus ini merupakan salah satu kasus perdagangan manusia terbesar di Eropa.
Sebanyak 41 rumah digeledah sebagai tindak lanjut dari penyelidikan. Puluhan rumah itu berada 11 kota di Spanyol dan satu kota di Inggris.
Masih menurut Europol, kartel kriminal yang teribat perdagangan manusia ini memiliki hubungan dengan Eiye, salah satu kelompok paling berpengaruh di Nigeria.
(mas)