Trump: Rusia Dalang Serangan Racun Skripal

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan Rusia berada di balik serangan terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal. Hal itu dikatakannya saat berbicara di Gedung Putih.

"Saya sudah berbicara dengan Perdana Menteri Inggris dan kami dalam diskusi mendalam. Ini situasi yang sangat menyedihkan," katanya.

"Ini jelas terlihat seperti orang Rusia berada di belakangnya. Sesuatu yang seharusnya tidak pernah, pernah terjadi dan kami menganggapnya sangat serius karena, menurut saya, masih banyak lagi," imbuhnya seperti dikutip dari RT, Kamis (15/3/2018).

Pernyataan Trump itu muncul saat jumpa bersama dengan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar. Trump saat itu menjawab pertanyaan seorang jurnalis yang meminta pendapat Trump apakah Presiden Rusia Vladimir Putin berada di balik serangan tersebut.

Komentar Trump muncul setelah Washington mengumumkan sanksi terhadap beberapa individu dan entitas Rusia. Sanksi baru tersebut mendorong Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov untuk mengatakan bahwa Moskow dengan tenang mempersiapkan tindakan pembalasan.

Skripal, 66, dan anak perempuannya yang berusia 33 tahun berada di rumah sakit dalam kondisi kritis sejak 4 Maret ketika mereka ditemukan tidak sadarkan diri di bangku di luar pusat perbelanjaan di Salisbury, Inggris. Keduanya dinyatakan terpapar racun agen saraf.

Selain Skripal dan putrinya, ada belasan orang di Salisbury, termasuk seorang polisi yang diduga ikut terpapar racun.