Kapal Induk AS dan Kapal Perang Jepang Manuver di Laut China Selatan

Selasa, 13 Maret 2018 - 11:32 WIB
Kapal Induk AS dan Kapal...
Kapal Induk AS dan Kapal Perang Jepang Manuver di Laut China Selatan
A A A
TOKYO - Kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Carl Vinson dan armada tempurnya memulai latihan perang gabungan dengan Angkatan Bela Diri Maritim (MSDF) Jepang di kawasan sengketa di Laut China Selatan. Dalam manuver gabungan ini, Jepang mengandalkan Ise, salah satu kapal perang terbesar negara tersebut.

Latihan perang gabungan ini telah dikonfirmasi Angkatan Laut AS pada hari Selasa (13/3/2018). Menurut Angkatan Laut AS, USS Carl Vinson menjalani misi penyebaran rutin yang dijadwalkan di Pasifik Barat dengan kapal USS Wayne E. Meyer.

Latihan gabungan dengan kapal Ise MSDF Jepang merupakan bagian dari latihan yang ditujukan untuk memperkuat interoperabilitas maritim kedua negara yang menjadi sekutu tersebut.

”Kemitraan maritim yang kuat menjaga keamanan, stabilitas dan kemakmuran, yang telah dinikmati wilayah Indo-Pasifik selama lebih dari 70 tahun,” kata John Fuller, komandan armada tempur kapal induk USS Carl Vinson, dalam sebuah pernyataan.

”Berkolaborasi dengan mitra maritim yang dekat mempromosikan kerja sama regional,” lanjut Fuller, seperti dikutip Japan Times.

Latihan gabungan kali ini akan mencakup latihan anti-kapal selam dan pertahanan udara. Kapal Ise juga akan melakukan pengisian ulang di laut dengan USS Carl Vinson.

Manuver gabungan AS dan Jepang ini berpotensi memicu kemarahan China yang telah mengklaim hampir seluruh kawasan Laut China Selatan. Selain China, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih di perairan yang sama.

AS yang tidak terlibat sengketa telah mengkritik militerisasi China di kepulauan Laut China Selatan. Washington khawatir, tindakan China akan membatasi kebebasan bernavigasi di kawasan internasional tersebut.

Kawasan Laut China Selatan diperebutkan banyak negara Asia karena menjadi jalur laut penting yang menghasilkan sekitar USD3 triliun dari lalu lintas kapal perdagangan global setiap tahunnya. Selain itu, kawasan tersebut diyakini kaya akan gas alam.
(mas)
Berita Terkait
Bertindak Agresif, AS...
Bertindak Agresif, AS dan Jepang Ancam 'Tekan' China
Menlu AS Blinken: China...
Menlu AS Blinken: China Bertindak Agresif dan Represif di Asia
Kapal Induk AS Gelar...
Kapal Induk AS Gelar Latihan di Laut China Selatan
Dekati Kepulauan Paracel,...
Dekati Kepulauan Paracel, China Kirim Peringatan ke Kapal Berpeluru Kendali AS
Kirim Kapal Perang Berpeluru...
Kirim Kapal Perang Berpeluru Kendali, AS Tantang Klaim China di LCS
AS Sangkal Kapal Perangnya...
AS Sangkal Kapal Perangnya Diusir China di Laut China Selatan
Berita Terkini
Siapa Monther Abed?...
Siapa Monther Abed? Satu-satunya Korban Selamat Pembantaian Paramedis di Rafah oleh Israel
3 jam yang lalu
Dubes Israel Diusir...
Dubes Israel Diusir dari Pertemuan Tahunan Uni Afrika
5 jam yang lalu
Pasukan Israel Bunuh...
Pasukan Israel Bunuh Bocah Palestina Berkewarganegaraan AS di Tepi Barat
6 jam yang lalu
Angkatan Laut Inggris...
Angkatan Laut Inggris Takut dengan Kapal Pesiar Mewah Rusia
7 jam yang lalu
Diancam Trump, Milisi...
Diancam Trump, Milisi yang didukung Iran di Irak Siap Lucuti Senjata
7 jam yang lalu
Daftar Jenderal Israel...
Daftar Jenderal Israel yang Berhasil Dibunuh Hamas
8 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved