Menlu AS Blinken: China Bertindak Agresif dan Represif di Asia

Rabu, 17 Maret 2021 - 20:44 WIB
loading...
Menlu AS Blinken: China...
Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin menghadiri Pertemuan Komite Konsultasi Keamanan Jepang-AS di Tokyo, Jepang,16 Maret 2021. Foto/REUTERS/Kiyoshi Ota
A A A
TOKYO - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada Rabu (17/3/2021) bahwa China bertindak agresif dan represif. Tudingan itu merujuk pada perlaku Beijing di Laut China Timur dan Laut China Selatan di mana China memiliki perselisihan teritorial dengan Jepang dan negara-negara Asia lainnya.

Blinken, yang berbicara kepada wartawan Jepang di meja bundar di Tokyo, mengatakan Beijing meningkatkan bukan mengurangi ketegangan di kawasan tersebut dengan tindakan maritim dan sikapnya di Taiwan.



Blinken mengunjungi Jepang dan Korea Selatan bersama dengan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam upaya memperkuat aliansi Washington di Asia, dalam perjalanan luar negeri pertama oleh anggota tingkat atas pemerintahan Presiden Joe Biden.

Klaim teritorial China yang luas di Laut China Timur dan Laut China Selatan telah menjadi masalah prioritas dalam hubungan China-AS yang semakin sulit dan merupakan masalah keamanan penting bagi Jepang.

"Beijing bertindak lebih represif di dalam negeri dan lebih agresif di luar negeri, termasuk di Laut China Timur, termasuk yang berkaitan dengan Senkaku, serta Laut China Selatan dan juga sehubungan dengan Taiwan," kata Blinken seperti dikutip Channel News Asia.

Senkaku, juga disebut sebagai Diaoyu oleh China, adalah pulau kecil di Laut China Timur yang dikendalikan oleh Jepang tetapi diklaim oleh China.

"Jepang memiliki kepentingan nyata dalam apa yang terjadi dengan Taiwan dan selat Taiwan dan kami menghabiskan beberapa waktu untuk membandingkan catatan tentang itu," kata Blinken menjelaskan pembicaraan hari Selasa dengan para pejabat Jepang.



Komentar tersebut menggemakan pernyataan yang dikeluarkan oleh Blinken, Austin dan rekan mereka di Jepang setelah pembicaraan "2+2" di Tokyo pada hari Selasa dan muncul menjelang pertemuan langsung pertama Blinken dengan rekan-rekan China-nya yang direncanakan untuk akhir pekan ini di Alaska.

"Kami menantikan kesempatan untuk menjelaskan dengan sangat jelas kepada rekan-rekan China kami beberapa kekhawatiran yang kami miliki tentang tindakan yang mereka ambil," kata Blinken.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1758 seconds (0.1#10.140)