Drone Mata-mata AS Berkeliaran di Dekat Crimea
A
A
A
CRIMEA - Sebuah pesawat tak berawak milik Amerika Serikat (AS) terlihat melakukan misi pengintaian di dekat Crimea. Drone mata-mata bahkan terbang di atas garis demarkasi di wilayah Donbass, Ukraina.
Pesawat nirawak RQ-4 Global Hawk terpantau terbang di atas wilayah udara Ukraina timur yang dilanda perang sebelum mencapai sebuah area yang berjarak 30 kilometer dari pantai Sevastopol.
CivMilAir, situs yang memantau penerbangan-penerbangan militer di seluruh dunia, mengumumkan gerak-gerik drone mata-mata AS itu melalui Twitter pada hari Jumat.
“RQ-4 Global Hawk Angkatan Udara AS, 53.000 kaki menuju Yunani setelah pengintaian sehari di timur Ukraina, di sekitar Crimea dan di sepanjang garis pantai Rusia,” tulis situs itu melalui akun Twitter-nya, @CivMilAir, yang dikutip semalam (10/3/2018).
Drone militer itu diperkirakan telah lepas landas dari fasilitas Angkatan Laut AS di Pangkalan Sigonella NATO di Sisilia, Italia.
Crimea telah memilih bergabung dengan Rusia setelah memisahkan diri dari Ukraina melalui referendum pada tahun 2014. Namun, Ukraina dan negara-negara Barat, terutama AS, tak pernah mengakui referendum dan penggabungan wilayah itu dengan Rusia.
Patroli udara AS dan NATO telah menjadi semakin umum di wilayah udara internasional di dekat wilayah Rusia. Dalam banyak kasus, manuver-manuver pesawat itu memicu jet tempur Rusia melakukan pencegatan.
Pada bulan Januari lalu, sebuah jet tempur Su-27 Rusia mencegat pesawat pengintai EP-3 Aries Angkatan Laut AS di atas Laut Hitam. Saat itu, Pentagon menuduh pesawat jet tempur Rusia itu terbang terlalu dekat dengan pesawat AS.
Pada bulan Juni tahun lalu pesawat F-16 NATO mendekati sebuah pesawat yang membawa Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu di wilayah udara Baltik. Pesawat jet tempur Su-27 yang mengawal lantas memiringkan sayapnya ke jet NATO dengan menampilkan persenjataan rudal air-to-air.
Pesawat nirawak RQ-4 Global Hawk terpantau terbang di atas wilayah udara Ukraina timur yang dilanda perang sebelum mencapai sebuah area yang berjarak 30 kilometer dari pantai Sevastopol.
CivMilAir, situs yang memantau penerbangan-penerbangan militer di seluruh dunia, mengumumkan gerak-gerik drone mata-mata AS itu melalui Twitter pada hari Jumat.
“RQ-4 Global Hawk Angkatan Udara AS, 53.000 kaki menuju Yunani setelah pengintaian sehari di timur Ukraina, di sekitar Crimea dan di sepanjang garis pantai Rusia,” tulis situs itu melalui akun Twitter-nya, @CivMilAir, yang dikutip semalam (10/3/2018).
Drone militer itu diperkirakan telah lepas landas dari fasilitas Angkatan Laut AS di Pangkalan Sigonella NATO di Sisilia, Italia.
Crimea telah memilih bergabung dengan Rusia setelah memisahkan diri dari Ukraina melalui referendum pada tahun 2014. Namun, Ukraina dan negara-negara Barat, terutama AS, tak pernah mengakui referendum dan penggabungan wilayah itu dengan Rusia.
Patroli udara AS dan NATO telah menjadi semakin umum di wilayah udara internasional di dekat wilayah Rusia. Dalam banyak kasus, manuver-manuver pesawat itu memicu jet tempur Rusia melakukan pencegatan.
Pada bulan Januari lalu, sebuah jet tempur Su-27 Rusia mencegat pesawat pengintai EP-3 Aries Angkatan Laut AS di atas Laut Hitam. Saat itu, Pentagon menuduh pesawat jet tempur Rusia itu terbang terlalu dekat dengan pesawat AS.
Pada bulan Juni tahun lalu pesawat F-16 NATO mendekati sebuah pesawat yang membawa Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu di wilayah udara Baltik. Pesawat jet tempur Su-27 yang mengawal lantas memiringkan sayapnya ke jet NATO dengan menampilkan persenjataan rudal air-to-air.
(mas)