Hamas: Normalisasi Hubungan dengan Israel Kejahatan Tak Termaafkan
A
A
A
YERUSALEM - Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, mengatakan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel dan upaya untuk mempengaruhi kesadaran orang-orang adalah kejahatan yang tidak dapat dimaafkan.
Pernyataan Hamas ini ditujukan kepada percepatan proses normalisasi di seluruh wilayah baik di tingkat resmi maupun tidak resmi.
"Normalisasi ini melanggengkan pendudukan Israel dan mencakup kejahatan yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina dalam kaitannya dengan konspirasi Zionis-AS melawan Yerusalem dan para pengungsi Palestina," kata Hamas seperti dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (7/3/2018).
Hamas mengatakan langkah seperti itu oleh Israel dan pendukung mereka di Amerika dan Barat adalah awal dari penyebab "likuidasi" Palestina.
"Upaya tersebut berdiri di samping pemindahan Israel (pengusiran warga Palestina), pembunuhan, penahanan, Yudaisasi dan pembangunan permukiman," kata Hamas. Semua permukiman Israel sendiri menurut hukum internasional ilegal.
Dalam pernyataan ini, jelas Hamas, gerakan tersebut menolak semua bentuk normalisasi. Hamas juga menegaskan keinginan mereka untuk tidak memiliki hubungan dengan pendudukan atau menerima keberadaannya di Palestina yang diduduki.
"Menormalisasi hubungan dengan pendudukan bertentangan dengan sejarah politik negara-negara yang telah menolak pendudukan dan menolak memiliki hubungan apapun dengannya, dan juga menolak untuk melegitimasi keberadaannya," tegas Hamas.
Hamas menyatakan keprihatinannya bahwa normalisasi tidak lagi dianggap oleh pemerintah sebagai "stigma" dan tak tahu malu.
"Normalisasi adalah upaya untuk mempengaruhi kesadaran generasi baru untuk memperkuat penerimaan pendudukan Israel sebagai fakta yang mapan yang tidak dapat dibongkar," kata Hamas.
Pernyataan gerakan tersebut menunjukkan bahwa pendirian yang diambil oleh mereka yang menolak normalisasi sangat dihargai.
"Kami mendesak mereka untuk tetap berpegang pada posisi mulia dan patriotik ini, dan juga untuk menekan pemerintah mereka yang berusaha membuat hubungan dengan pendudukan Israel melalui jalan normalisasi," kata Hamas.
Sebagai kesimpulan, Hamas memuji peran kampanye boikot, Internasional Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang damai. Tujuan BDS telah mendapat dukungan luas di seluruh dunia dalam menghadapi penindasan dan kekejaman Israel terhadap orang-orang Palestina, yang telah menyebabkan Zionis dan pendukung mereka meningkatkan serangan terhadap kampanye tersebut dalam upaya untuk membatasi pengaruhnya.
Pernyataan Hamas ini ditujukan kepada percepatan proses normalisasi di seluruh wilayah baik di tingkat resmi maupun tidak resmi.
"Normalisasi ini melanggengkan pendudukan Israel dan mencakup kejahatan yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina dalam kaitannya dengan konspirasi Zionis-AS melawan Yerusalem dan para pengungsi Palestina," kata Hamas seperti dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (7/3/2018).
Hamas mengatakan langkah seperti itu oleh Israel dan pendukung mereka di Amerika dan Barat adalah awal dari penyebab "likuidasi" Palestina.
"Upaya tersebut berdiri di samping pemindahan Israel (pengusiran warga Palestina), pembunuhan, penahanan, Yudaisasi dan pembangunan permukiman," kata Hamas. Semua permukiman Israel sendiri menurut hukum internasional ilegal.
Dalam pernyataan ini, jelas Hamas, gerakan tersebut menolak semua bentuk normalisasi. Hamas juga menegaskan keinginan mereka untuk tidak memiliki hubungan dengan pendudukan atau menerima keberadaannya di Palestina yang diduduki.
"Menormalisasi hubungan dengan pendudukan bertentangan dengan sejarah politik negara-negara yang telah menolak pendudukan dan menolak memiliki hubungan apapun dengannya, dan juga menolak untuk melegitimasi keberadaannya," tegas Hamas.
Hamas menyatakan keprihatinannya bahwa normalisasi tidak lagi dianggap oleh pemerintah sebagai "stigma" dan tak tahu malu.
"Normalisasi adalah upaya untuk mempengaruhi kesadaran generasi baru untuk memperkuat penerimaan pendudukan Israel sebagai fakta yang mapan yang tidak dapat dibongkar," kata Hamas.
Pernyataan gerakan tersebut menunjukkan bahwa pendirian yang diambil oleh mereka yang menolak normalisasi sangat dihargai.
"Kami mendesak mereka untuk tetap berpegang pada posisi mulia dan patriotik ini, dan juga untuk menekan pemerintah mereka yang berusaha membuat hubungan dengan pendudukan Israel melalui jalan normalisasi," kata Hamas.
Sebagai kesimpulan, Hamas memuji peran kampanye boikot, Internasional Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang damai. Tujuan BDS telah mendapat dukungan luas di seluruh dunia dalam menghadapi penindasan dan kekejaman Israel terhadap orang-orang Palestina, yang telah menyebabkan Zionis dan pendukung mereka meningkatkan serangan terhadap kampanye tersebut dalam upaya untuk membatasi pengaruhnya.
(ian)