Pesawat Militer Rusia Jatuh di Suriah, Korban Tewas Jadi 39 Orang
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Pertahanan Rusia merevisi jumlah korban tewas dalam tragedi jatuhnya pesawat militer Moskow di Suriah menjadi 39 orang. Sebelumnya, korban tewas dalam kecelakaan pada hari Selasa itu sebanyak 32 orang.
Pesawat angkut An-26 buatan era Soviet jatuh di sekitar Pangkalan Udara Khmeimim, di Provinsi Latakia, Suriah, pada hari Selasa. Informasi awal yang diterima kementerian itu, penyebab kecelakaan karena kesalahan teknis.
”Menurut kabar terbaru, pesawat transport An-26, yang jatuh saat mendarat di Pangkalan Udara Khmeimim, membawa 33 penumpang dan enam awak. Semuanya adalah anggota Angkatan Bersenjata Rusia,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Interfax, Rabu (7/3/2018).
Baca Juga: Pesawat Militer Rusia Jatuh di Suriah, 32 Orang Tewas
Awalnya, Kementerian Pertahanan tersebut menyatakan 32 orang yang terdiri dari 26 penumpang dan enam awak tewas dalam kecelakaan. Namun, dalam hitungan jam, angka itu direvisi.
Stasiun televisi pemerintah Rusia mengutip pejabat militer mengatakan bahwa pesawat tersebut tidak ditembak musuh. Pesawat mengalami kecelakaan dan jatuh sekitar 500 meter dari landasan pacu.
Presiden Vladimir Putin telah diberitahu mengenai kecelakaan tersebut melalui telepon oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan rekan para korban.
Intervensi militer Rusia di Suriah telah mengubah situasi konflik yang kini menguntungkan bagi sekutu Putin, Presiden Suriah Bashar al-Assad. Konflik di negara Arab itu juga jadi ajang Moskow untuk menampilkan kebangkitan militernya.
Kerugian Rusia
Menurut penghitungan Reuters berdasarkan pengumuman resmi sebelum kecelakaan hari Selasa, 44 personel layanan militer Rusia tewas di Suriah sejak operasi militer dimulai pada bulan September 2015.
Bulan lalu, kelompok militan Suriah menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia. Pilot tempurnya yang berhasil mengeluarkan diri dilaporkan bunuh diri ketika dikepung banyak militan di darat.
Pada bulan Desember 2016 sebuah pesawat yang membawa orkestra militer Rusia ke Suriah jatuh di Laut Hitam. Tragedi ini menewaskan sekitar 92 orang di dalamnya.
Angka korban tewas itu merupakan data resmi yang diakui Moskow. Namun, laporan lain menyatakan banyak tentara bayaran Rusia dari kontraktor militer swasta terbunuh di Suriah. Kremlin menyangkal keberadaan tentara bayaran tersebut.
Pesawat angkut An-26 buatan era Soviet jatuh di sekitar Pangkalan Udara Khmeimim, di Provinsi Latakia, Suriah, pada hari Selasa. Informasi awal yang diterima kementerian itu, penyebab kecelakaan karena kesalahan teknis.
”Menurut kabar terbaru, pesawat transport An-26, yang jatuh saat mendarat di Pangkalan Udara Khmeimim, membawa 33 penumpang dan enam awak. Semuanya adalah anggota Angkatan Bersenjata Rusia,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Interfax, Rabu (7/3/2018).
Baca Juga: Pesawat Militer Rusia Jatuh di Suriah, 32 Orang Tewas
Awalnya, Kementerian Pertahanan tersebut menyatakan 32 orang yang terdiri dari 26 penumpang dan enam awak tewas dalam kecelakaan. Namun, dalam hitungan jam, angka itu direvisi.
Stasiun televisi pemerintah Rusia mengutip pejabat militer mengatakan bahwa pesawat tersebut tidak ditembak musuh. Pesawat mengalami kecelakaan dan jatuh sekitar 500 meter dari landasan pacu.
Presiden Vladimir Putin telah diberitahu mengenai kecelakaan tersebut melalui telepon oleh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu. Putin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan rekan para korban.
Intervensi militer Rusia di Suriah telah mengubah situasi konflik yang kini menguntungkan bagi sekutu Putin, Presiden Suriah Bashar al-Assad. Konflik di negara Arab itu juga jadi ajang Moskow untuk menampilkan kebangkitan militernya.
Kerugian Rusia
Menurut penghitungan Reuters berdasarkan pengumuman resmi sebelum kecelakaan hari Selasa, 44 personel layanan militer Rusia tewas di Suriah sejak operasi militer dimulai pada bulan September 2015.
Bulan lalu, kelompok militan Suriah menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia. Pilot tempurnya yang berhasil mengeluarkan diri dilaporkan bunuh diri ketika dikepung banyak militan di darat.
Pada bulan Desember 2016 sebuah pesawat yang membawa orkestra militer Rusia ke Suriah jatuh di Laut Hitam. Tragedi ini menewaskan sekitar 92 orang di dalamnya.
Angka korban tewas itu merupakan data resmi yang diakui Moskow. Namun, laporan lain menyatakan banyak tentara bayaran Rusia dari kontraktor militer swasta terbunuh di Suriah. Kremlin menyangkal keberadaan tentara bayaran tersebut.
(mas)