TKW Filipina Dibunuh dan Dimasukkan di Freezer, 2 Majikan Ditangkap
A
A
A
BEIRUT - Joanna Demafelis, 29, tenaga kerja wanita (TKW) asal Filipina dibunuh di Kuwait dan jasadnya dimasukkan di freezer (pendingin). Dua majikan korban ditangkap di Damaskus, Suriah.
Otoritas Suriah menyerahkan majikan pria bernama Nader Essam Assaf ke Beirut pada hari Jumat karena merupakan warga Lebanon. Namun, istrinya; Mona, tetap ditahan di Damaskus karena merupakan warga Suriah.
Pejabat keamanan dan kehakiman Lebanon mengatakan, pihak berwenang di Beirut sudah menginterogasi majikan pria yang dituduh membunuh pembantu rumah tangga asal Filipina tersebut.
Seorang pejabat senior Direktorat Jenderal Keamanan Lebanon menolak memberikan rincian hasil interogasi itu karena tersangka masih menjalani pemeriksaan.
Jasad Demafelis ditemukan pada 6 Februari 2018 di sebuah apartemen di Kuwait City. Menurut laporan, jasad korban sudah disimpan di freezer selama lebih dari satu tahun.
Kasus ini telah memicu kemarahan publik Filipina dan pemerintah Presiden Rodrigo Duterte melarang pengiriman pekerja ke Kuwait.
Jasad Demafelis yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan ditemukan di dalam freezer di unit apartemen yang terbengkalai milik pasangan yang ditahan tersebut.
Kedua majikan Demafelis telah diburu Interpol sejak jasad korban ditemukan. Keluarga korban sudah setahun lebih melaporkan bahwa perempuan itu hilang misterius tanpa kabar.
”Pasangan itu ditangkap di Damaskus. Mereka menjadi subjek red notice Interpol dan pihak berwenang Suriah menyerahkan si suami ke Lebanon pada hari Jumat pagi,” kata pejabat Direktorat Jenderal Keamanan Lebanon yang berbicara dalam kondisi anonim.
”Suriah menjaga hak penahanan istrinya karena dia warga negara Suriah,” ujar pejabat tersebut, seperti dikutip Al Arabiya, Minggu (25/2/2018). ”Lebanon telah meminta Kuwait untuk menyampaikan catatan polisi suaminya (tersangka pria).”
Menurut pejabat tersebut, pasangan majikan itu meninggalkan Kuwait dan sempat singgah secara singkat di Lebanon. Mereka kemudian melakukan perjalanan ke Suriah.
Presiden Duterte telah berjanji kepada keluarga korban untuk menuntut keadilan. Selain dibunuh, korban juga dilaporkan diperkosa secara rutin dan dipaksa bekerja 21 jam. Parahnya, korban hanya diberi makan sisa.
Otoritas Kuwait mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kematian dan tuduhan pemerkosaan yang dilaporkan. Ada lebih dari 250.000 orang Filipina yang bekerja di negara Teluk tersebut.
Otoritas Suriah menyerahkan majikan pria bernama Nader Essam Assaf ke Beirut pada hari Jumat karena merupakan warga Lebanon. Namun, istrinya; Mona, tetap ditahan di Damaskus karena merupakan warga Suriah.
Pejabat keamanan dan kehakiman Lebanon mengatakan, pihak berwenang di Beirut sudah menginterogasi majikan pria yang dituduh membunuh pembantu rumah tangga asal Filipina tersebut.
Seorang pejabat senior Direktorat Jenderal Keamanan Lebanon menolak memberikan rincian hasil interogasi itu karena tersangka masih menjalani pemeriksaan.
Jasad Demafelis ditemukan pada 6 Februari 2018 di sebuah apartemen di Kuwait City. Menurut laporan, jasad korban sudah disimpan di freezer selama lebih dari satu tahun.
Kasus ini telah memicu kemarahan publik Filipina dan pemerintah Presiden Rodrigo Duterte melarang pengiriman pekerja ke Kuwait.
Jasad Demafelis yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan ditemukan di dalam freezer di unit apartemen yang terbengkalai milik pasangan yang ditahan tersebut.
Kedua majikan Demafelis telah diburu Interpol sejak jasad korban ditemukan. Keluarga korban sudah setahun lebih melaporkan bahwa perempuan itu hilang misterius tanpa kabar.
”Pasangan itu ditangkap di Damaskus. Mereka menjadi subjek red notice Interpol dan pihak berwenang Suriah menyerahkan si suami ke Lebanon pada hari Jumat pagi,” kata pejabat Direktorat Jenderal Keamanan Lebanon yang berbicara dalam kondisi anonim.
”Suriah menjaga hak penahanan istrinya karena dia warga negara Suriah,” ujar pejabat tersebut, seperti dikutip Al Arabiya, Minggu (25/2/2018). ”Lebanon telah meminta Kuwait untuk menyampaikan catatan polisi suaminya (tersangka pria).”
Menurut pejabat tersebut, pasangan majikan itu meninggalkan Kuwait dan sempat singgah secara singkat di Lebanon. Mereka kemudian melakukan perjalanan ke Suriah.
Presiden Duterte telah berjanji kepada keluarga korban untuk menuntut keadilan. Selain dibunuh, korban juga dilaporkan diperkosa secara rutin dan dipaksa bekerja 21 jam. Parahnya, korban hanya diberi makan sisa.
Otoritas Kuwait mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kematian dan tuduhan pemerkosaan yang dilaporkan. Ada lebih dari 250.000 orang Filipina yang bekerja di negara Teluk tersebut.
(mas)