Otoritas Kuwait Minta 100 Ekspatriat yang Masuk Daftar Hitam untuk Pergi

Rabu, 17 November 2021 - 22:00 WIB
loading...
Otoritas Kuwait Minta 100 Ekspatriat yang Masuk Daftar Hitam untuk Pergi
Ilustrasi
A A A
KUWAIT CITY - Kuwait kemarin meminta sekitar 100 ekspatriat, sebagian besar warga negara Lebanon , untuk meninggalkan negara itu bersama keluarga mereka segera setelah izin tinggal mereka berakhir. Demikian dilaporkan surat kabar Al-Qabas, Rabu (17/11/2021).

Surat kabar itu mengatakan, Otoritas Keamanan Negara telah memasukkan nama-nama ekspatriat ke dalam daftar hitam orang-orang yang dilarang memperbarui izin tinggal mereka, begitu habis masa berlakunya.



Surat kabar itu mengutip sumber-sumber keamanan yang mengatakan bahwa mayoritas dari mereka adalah orang Lebanon. Sedangkan sisanya berasal dari Iran, Yaman, Suriah, Irak, Pakistan, Afghanistan, dan Mesir.

“Beberapa orang Lebanon atau kerabat tingkat pertama dan kedua mereka dicurigai sebagai anggota Hizbullah. Di antara mereka adalah beberapa yang dihukum karena pencucian uang dan masalah keamanan yang sensitif,” tambah sumber tersebut.

"Keamanan Kuwait adalah garis merah, dan tidak ada orang yang mewakili segala jenis ancaman terhadap keamanan dalam negeri akan diizinkan untuk tinggal di tanahnya," tambah sumber tersebut.



Menurut sumber tersebut, para pemimpin keamanan senior telah mengeluarkan instruksi "eksplisit dan jelas" untuk tidak bersikap lunak dalam file itu, atau menanggapi setiap tekanan atau "perantara" untuk memaafkan salah satu orang yang terdaftar dalam daftar hitam.

Kebijakan ini diambil ketika Kuwait telah menarik diplomatnya dari Lebanon dan mengusir utusan Beirut dari negara Teluk setelah rekaman dari Agustus menunjukkan George Kordahi – yang diangkat sebagai menteri informasi pada bulan berikutnya – menggambarkan perang melawan Yaman sebagai salah satu agresi oleh pimpinan Saudi. koalisi, mencap konflik sebagai "sia-sia" dan mengatakan Houthi bertindak dalam "membela diri".
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1967 seconds (0.1#10.140)