Lima Hari Ghouta Dibombardir Rezim Suriah, 400 Orang Lebih Terbunuh
Jum'at, 23 Februari 2018 - 03:52 WIB

Lima Hari Ghouta Dibombardir Rezim Suriah, 400 Orang Lebih Terbunuh
A
A
A
DAMASKUS - Pemboman udara oleh rezim Suriah dan sekutu-sekutunya di daerah kantong pemberontak di Ghouta Timur telah memasuki hari kelima pada hari Kamis. Kelompok pemantau menyebut, korban tewas sudah lebih dari 400 orang.
”Lima hari serangan udara dan tembakan artileri yang intens oleh rezim tersebut dan sekutunya, Rusia, telah membunuh 403 warga sipil, termasuk 95 anak-anak,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Jumat (23/2/2018).
Direktur Observatorium yang berbasis di Inggris tersebut, Rami Abdel Rahman, mengatakan pada hari Kamis saja, 46 orang tewas dalam serangan militer termasuk tembakan.
Banyak jasad ditemukan di balik reruntuhan bangunan yang hancur dibombardir sejak awal pekan ini. Menurut Observatorium jumlah korban tewas hingga Kamis malam tercatat 403 orang.
Rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad mengintensifkan operasinya melawan oposisi atau pemberontak di Ghouta Timur yang dekat dengan Damaskus sejak hari Minggu.
Para warga sipil yang terjebak dalam situasi perang mengecam semua pihak yang bertikai, baik rezim Suriah, pemberontak maupun pasukan asing.
Ghouta Timur selama ini dikuasai pasukan oposisi dan kelompok militan. Namun banyak wilayah sipil dan bahkan rumah sakit ikut ditargetkan dalam serangan militer rezim Suriah yang memicu kecaman masyarakat internasional.
Tak hanya militer rezim Suriah, kelompok bersenjata di Ghouta juga menembakkan roket dan mortir ke wilayah sipil di Ibu Kota Damaskus. Sedikitnya 16 orang tewas dalam periode yang sama.
”Lima hari serangan udara dan tembakan artileri yang intens oleh rezim tersebut dan sekutunya, Rusia, telah membunuh 403 warga sipil, termasuk 95 anak-anak,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dalam sebuah pernyataan, yang dilansir AFP, Jumat (23/2/2018).
Direktur Observatorium yang berbasis di Inggris tersebut, Rami Abdel Rahman, mengatakan pada hari Kamis saja, 46 orang tewas dalam serangan militer termasuk tembakan.
Banyak jasad ditemukan di balik reruntuhan bangunan yang hancur dibombardir sejak awal pekan ini. Menurut Observatorium jumlah korban tewas hingga Kamis malam tercatat 403 orang.
Rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad mengintensifkan operasinya melawan oposisi atau pemberontak di Ghouta Timur yang dekat dengan Damaskus sejak hari Minggu.
Para warga sipil yang terjebak dalam situasi perang mengecam semua pihak yang bertikai, baik rezim Suriah, pemberontak maupun pasukan asing.
Ghouta Timur selama ini dikuasai pasukan oposisi dan kelompok militan. Namun banyak wilayah sipil dan bahkan rumah sakit ikut ditargetkan dalam serangan militer rezim Suriah yang memicu kecaman masyarakat internasional.
Tak hanya militer rezim Suriah, kelompok bersenjata di Ghouta juga menembakkan roket dan mortir ke wilayah sipil di Ibu Kota Damaskus. Sedikitnya 16 orang tewas dalam periode yang sama.
(mas)