Kedubes AS di Montenegro Diserang Granat, Pelaku Tewas
A
A
A
PODGORICA - Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Ibu Kota Montenegro, Podgorica, diserang oleh granat oleh orang tidak dikenal (OTK). Pelaku kemudian meledakkan dirinya sendiri.
Pasca serangan tersebut, pihak Kedubes AS mengeluarkan peringatan agar menghindari kawasan tersebut.
"Kedutaan Besar AS di Podgorica memberitahu warga AS terkait situasi keamanan di Kedutaan Besar AS di Podgorica. Hindari kedutaan sampai pemberitahuan lebih lanjut," bunyi pengumuman yang dikeluarkan Kedubes AS seperti dikutip dari Daily Express, Kamis (22/2/2018).
Lebih lanjut, Kedubes AS memberikan peringatan kepada warga AS.
"Hindari pertemuan dan demonstrasi besar-besaran, serta ikuti instruksi dari pemerintah setempat," peringatan Kedubes AS.
Sampai saat ini belum diketahui apakah Kedubes AS masih diserang atau berapa orang yang terluka.
Serangan tersebut terjadi sekitar pukul 00.30 waktu setempat. Sebanyak 34 orang Amerika dan 134 staf lokal bekerja di Kedubes AS.
Seorang saksi kejadian tersebut mengkonfirmasi: "Seseorang meninggal di luar Kedutaan Besar. Mobil terbakar atau semacamnya."
"Seseorang melemparkan granat ke Kedutaan Besar dan satu meledak dan bunuh diri," imbuh saksi kejadian.
Seorang fotografer di Ibu Kota Montenegro mengatakan sebuah kendaraan polisi memblokir jalan di mana kedutaan berada, namun tidak ada kerusakan yang terlihat.
Sementara itu di Washington, Departemen Luar Negeri membenarkan kejadian tersebut.
"Sekitar tengah malam waktu setempat, saksi melihat pria yang tidak dikenali, melemparkan benda ke dinding properti kedutaan di Ibu Kota Podgorica," menurut Steve Goldstein, staf Kementerian Luar Negeri untuk urusan diplomasi dan urusan publik seperti dikutip dari New York Times.
Ledakan tersebut menewaskan pelaku namun tidak melukai siapa pun di kedutaan, yang tutup pada malam hari.
"Petugas keamanan diplomatik membersihkan area dan tidak menemukan bahan peledak lainnya," jelas Goldstein, dan bangunan itu tidak rusak. Kedutaan telah meminta pegawai lokal untuk tinggal di rumah pada hari Kamis sebagai tindakan pengamanan.
Goldstein mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri tidak tahu apa motif serangan tersebut atau apakah ini dimaksudkan untuk menjadi serangan bunuh diri.
Montenegro, salah satu negara termuda di dunia, adalah negara kecil dengan 640.000 yang terletak antara Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Kosovo dan Albania. Negara itu pernah menjadi bagian dari Yugoslavia. Kemudian, ia menjadi setengah dari negara Serbia dan Montenegro sebelum mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 2006.
Terakhir kali sebuah Kedubes AS diserang adalah pada tahun 2015 ketika Kedubes AS di Uzbekistan menjadi target seorang pria tak dikenal.
Pria itu melemparkan dua bahan peledak improvisasi ke dinding tempat diplomatik tapi tidak ada yang terluka.
Pasca serangan tersebut, pihak Kedubes AS mengeluarkan peringatan agar menghindari kawasan tersebut.
"Kedutaan Besar AS di Podgorica memberitahu warga AS terkait situasi keamanan di Kedutaan Besar AS di Podgorica. Hindari kedutaan sampai pemberitahuan lebih lanjut," bunyi pengumuman yang dikeluarkan Kedubes AS seperti dikutip dari Daily Express, Kamis (22/2/2018).
Lebih lanjut, Kedubes AS memberikan peringatan kepada warga AS.
"Hindari pertemuan dan demonstrasi besar-besaran, serta ikuti instruksi dari pemerintah setempat," peringatan Kedubes AS.
Sampai saat ini belum diketahui apakah Kedubes AS masih diserang atau berapa orang yang terluka.
Serangan tersebut terjadi sekitar pukul 00.30 waktu setempat. Sebanyak 34 orang Amerika dan 134 staf lokal bekerja di Kedubes AS.
Seorang saksi kejadian tersebut mengkonfirmasi: "Seseorang meninggal di luar Kedutaan Besar. Mobil terbakar atau semacamnya."
"Seseorang melemparkan granat ke Kedutaan Besar dan satu meledak dan bunuh diri," imbuh saksi kejadian.
Seorang fotografer di Ibu Kota Montenegro mengatakan sebuah kendaraan polisi memblokir jalan di mana kedutaan berada, namun tidak ada kerusakan yang terlihat.
Sementara itu di Washington, Departemen Luar Negeri membenarkan kejadian tersebut.
"Sekitar tengah malam waktu setempat, saksi melihat pria yang tidak dikenali, melemparkan benda ke dinding properti kedutaan di Ibu Kota Podgorica," menurut Steve Goldstein, staf Kementerian Luar Negeri untuk urusan diplomasi dan urusan publik seperti dikutip dari New York Times.
Ledakan tersebut menewaskan pelaku namun tidak melukai siapa pun di kedutaan, yang tutup pada malam hari.
"Petugas keamanan diplomatik membersihkan area dan tidak menemukan bahan peledak lainnya," jelas Goldstein, dan bangunan itu tidak rusak. Kedutaan telah meminta pegawai lokal untuk tinggal di rumah pada hari Kamis sebagai tindakan pengamanan.
Goldstein mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri tidak tahu apa motif serangan tersebut atau apakah ini dimaksudkan untuk menjadi serangan bunuh diri.
Montenegro, salah satu negara termuda di dunia, adalah negara kecil dengan 640.000 yang terletak antara Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Kosovo dan Albania. Negara itu pernah menjadi bagian dari Yugoslavia. Kemudian, ia menjadi setengah dari negara Serbia dan Montenegro sebelum mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 2006.
Terakhir kali sebuah Kedubes AS diserang adalah pada tahun 2015 ketika Kedubes AS di Uzbekistan menjadi target seorang pria tak dikenal.
Pria itu melemparkan dua bahan peledak improvisasi ke dinding tempat diplomatik tapi tidak ada yang terluka.
(ian)