Perangi Tentara Turki, Pasukan Pro-Suriah Mulai Masuk Afrin
A
A
A
AFRIN - Konvoi 20 kendaraan dan puluhan petempur pro-pemerintah Suriah mulai memasuki wilayah Afrin. Kedatangan pasukan pro-rezim Suriah tersebut untuk membantu milisi YPG Kurdi melawan agresi tentara Turki.
Stasiun televisi pemerintah Suriah menyiarkan konvoi yang berlangsung pada hari Selasa tersebut.
”Pemerintah Suriah telah menanggapi seruan tugas tersebut dan mengirim pasukan militer pada hari ini untuk ditempatkan di sepanjang perbatasan dan berperan dalam mempertahankan kesatuan wilayah dan perbatasan Suriah,” kata juru bicara YPG Kurdi, Nouri Mahmoud, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Al-Jazeera, Rabu (21/2/2018).
Televisi pemerintah Suriah melaporkan sekitar 20 kendaraan dengan mesin berat masuk ke Afrin dari Desa Nubul. Puluhan orang bersenjata melambai-lambaikan bendera Suriah dan meneriakkan slogan-slogan pro-pemerintah.
Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, juga mengonfirmasi kedatangan pasukan pro-pemerintah Suriah ke Afrin. Dia bahkan menyebut jumlah pasukan tersebut mencapai ratusan orang. ”Ratusan petempur memasuki wilayah Afrin pada Selasa sore,” katanya.
Menurut laporan media pemerintah Suriah, pasukan Turki menembaki para petempur pro-pemerintah Suriah sesaat setelah memasuki wilayah Afrin yang dikuasai YPG Kurdi.
Namun kantor berita negara Turki, Anadolu, melaporkan para petempur tersebut mundur setelah dihujani tembakan artileri tentara Turki.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menegaskan bahwa militer Ankara akan menyerang balik jika pasukan pro-Suriah turun tangan di Afrin untuk membantu kelompok YPG Kurdi.
Ankara sejak bulan lalu melancarkan agresi ke Afrin—wilayah Suriah yang berbatasan dengan Turki—untuk memerangi milisi YPG Kurdi yang dianggap pemerintah Presiden Tayyip Erdogan sebagai kelompok teroris. Operasi militer yang dilancarkan Turki diberi nama “Operation Olive Branch”.
YPG, bagian dari organisasi Pasukan Demokratik Suriah yang didukung Amerika Serikat (AS), menguasai wilayah-wilayah besar di kawasan utara Suriah. YPG Kurdi menjadi sekutu AS selama perang melawan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Dukungan AS untuk YPG Kurdi telah membuat Turki marah. Ankara bahkan berencana memperluas operasi militernya hingga ke Manbij, Suriah, wilayah yang menjadi basis pasukan Washington.
Stasiun televisi pemerintah Suriah menyiarkan konvoi yang berlangsung pada hari Selasa tersebut.
”Pemerintah Suriah telah menanggapi seruan tugas tersebut dan mengirim pasukan militer pada hari ini untuk ditempatkan di sepanjang perbatasan dan berperan dalam mempertahankan kesatuan wilayah dan perbatasan Suriah,” kata juru bicara YPG Kurdi, Nouri Mahmoud, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Al-Jazeera, Rabu (21/2/2018).
Televisi pemerintah Suriah melaporkan sekitar 20 kendaraan dengan mesin berat masuk ke Afrin dari Desa Nubul. Puluhan orang bersenjata melambai-lambaikan bendera Suriah dan meneriakkan slogan-slogan pro-pemerintah.
Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, juga mengonfirmasi kedatangan pasukan pro-pemerintah Suriah ke Afrin. Dia bahkan menyebut jumlah pasukan tersebut mencapai ratusan orang. ”Ratusan petempur memasuki wilayah Afrin pada Selasa sore,” katanya.
Menurut laporan media pemerintah Suriah, pasukan Turki menembaki para petempur pro-pemerintah Suriah sesaat setelah memasuki wilayah Afrin yang dikuasai YPG Kurdi.
Namun kantor berita negara Turki, Anadolu, melaporkan para petempur tersebut mundur setelah dihujani tembakan artileri tentara Turki.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menegaskan bahwa militer Ankara akan menyerang balik jika pasukan pro-Suriah turun tangan di Afrin untuk membantu kelompok YPG Kurdi.
Ankara sejak bulan lalu melancarkan agresi ke Afrin—wilayah Suriah yang berbatasan dengan Turki—untuk memerangi milisi YPG Kurdi yang dianggap pemerintah Presiden Tayyip Erdogan sebagai kelompok teroris. Operasi militer yang dilancarkan Turki diberi nama “Operation Olive Branch”.
YPG, bagian dari organisasi Pasukan Demokratik Suriah yang didukung Amerika Serikat (AS), menguasai wilayah-wilayah besar di kawasan utara Suriah. YPG Kurdi menjadi sekutu AS selama perang melawan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Dukungan AS untuk YPG Kurdi telah membuat Turki marah. Ankara bahkan berencana memperluas operasi militernya hingga ke Manbij, Suriah, wilayah yang menjadi basis pasukan Washington.
(mas)