Tingkatkan Persenjataan Nuklir, Prancis Siapkan Rp618,9 Triliun

Jum'at, 09 Februari 2018 - 05:57 WIB
Tingkatkan Persenjataan Nuklir, Prancis Siapkan Rp618,9 Triliun
Tingkatkan Persenjataan Nuklir, Prancis Siapkan Rp618,9 Triliun
A A A
PARIS - Pemerintah Prancis merencanakan perombakan persenjataan nuklir dengan anggaran 37 miliar euro atau sekitar Rp618,9 triliun selama tujuh tahun ke depan. Peningkatan tajam belanja pertahanan ini akan memungkinkan Prancis menjadi kekuatan kunci di Eropa.

Upgrade persenjataan defensif nuklir Prancis ini akan menjadi bagian dari rencana total belanja pertahanan sebesar hampir 300 miliar euro yang akan dikeluarkan pada tahun 2025.

Gebrakan negara itu akan membuat target anggaran pertahanan NATO menjadi 2 persen dari PDB masing-masing anggota pakta pertahanan tersebut. Target saat ini adalah 1,8 persen dari PDB.

”Kami akan memperbaiki kekurangan masa lalu dan membangun sebuah pasukan perlindungan yang modern dan berkelanjutan, yang akan memungkinkan Prancis untuk berdaulat atas kekuasaannya sendiri,” kata Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly, pada hari Kamis.

Prancis dan anggota NATO lainnya selama ini dikritik Amerika Serikat (AS) karena dianggap tidak ikut memikul beban di bidang pertahanan. Kenaikan pengeluaran belanja militer di bawah pemerintahan Presiden Emmanuel Macron ini akan menjadi jawaban dari kritik Washington.

Selain Prancis, kekuatan militer terbesar di Uni Eropa adalah Inggris. Namun, Inggris telah memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa dan prosesnya masih berjalan.

Kementerian Pertahanan Prancis berencana untuk meningkatkan pengeluaran total belanja militer sebesar 1,7 miliar euro per tahun dari tahun 2019 sampai 2022. Angka itu akan meningkat lagi menjadi 3 miliar euro per tahun dari tahun 2023 hingga 2025.

”Tujuan pemerintah ada dua; mencapai target pengeluaran 2 persen dari PDB untuk pertahanan pada tahun 2025, juga memastikan kita mengelola keuangan publik,” ujar Parly, seperti dikutip AFP, Jumat (9/2/2018).

Militer Prancis selama ini terlibat dalam operasi melawan kelompok militan di Afrika Barat serta berpartisipasi dalam koalisi pimpinan AS untuk memerangi ISIS di Irak dan Suriah.

Ribuan tentara juga telah ditempatkan di seluruh Prancis sebagai bagian dari patroli anti-teror yang dilaksanakan setelah serangkaian serangan yang diklaim atau pun terinspirasi oleh ISIS melanda negara itu.

Perancis juga akan mulai mempelajari rencana untuk mengganti kapal induk tunggalnya, Charles de Gaulle, yang dijadwalkan pensiun sekitar tahun 2040. Riset untuk proyek pengembangan jet tempur dan tank tempur juga masuk dalam rencana tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6434 seconds (0.1#10.140)