Penyebab Muammar Gaddafi Dibunuh, antara Kemarahan Rakyat Libya dan Perintah Prancis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Oktober 2011 menjadi akhir dari diktator Libya Muammar Gaddafi. Dia digulingkan melalui invasi NATO, lalu dibunuh secara brutal oleh massa pemberontak di jalanan kampung halamannya; Sirte.
Setelah hampir 12 tahun berlalu, Italia—yang juga anggota NATO—menyalahkan aliansi tersebut karena membiarkan Gaddafi dibunuh massa pemberontak. Menurut Italia, setelah diktator Libya itu digulingkan dan dibiarkan dibunuh, kekacauan justru melanda negara itu dan kawasan Afrika selama bertahun-tahun.
"Dia tentu saja lebih baik daripada mereka yang datang kemudian," kata Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani.
“Membiarkan Gaddafi dibunuh adalah kesalahan yang sangat serius. Dia mungkin bukan juara demokrasi, tetapi begitu dia selesai, ketidakstabilan politik tiba di Libya dan Afrika,” ujarnya.
Ada dua versi tentang pelaku pembunuhan terhadap Gaddafi. Versi pertama, pelakunya adalah massa pemberontak. Versi kedua, pelakunya adalah agen rahasia Prancis yang menjalankan perintah presiden Prancis saat itu; Nicholas Sarkozy.
Setelah Libya tak berdaya diinvasi NATO, Gaddafi digulingkan. Seketika, Libya menjadi negara yang diperebutkan faksi-faksi pemberontak.
Alasan Gaddafi dibunuh massa pemberontak adalah kemungkinan kemarahan massa yang telah memuncak terhadap kepemimpinan Gaddafi yang sangat lama. Kemungkinan lain adalah karena kelompok pemberontak menginginkan kekuasaan secara mutlak.
Keadaan pasti kematiannya masih belum jelas dengan catatan yang saling bertentangan tentang kematiannya. Tapi cuplikan dari saat-saat kacau terakhir hidup Gaddafi menawarkan beberapa petunjuk tentang apa yang terjadi.
Gaddafi sebenarnya masih hidup ketika dia ditangkap massa pemberontak di dekat Sirte. Dalam sebuah video, yang difilmkan oleh seorang saksi mata di tengah kerumunan dan kemudian ditayangkan di televisi, Gaddafi terlihat linglung dan terluka diseret dari kap kendaraan dan ditarik ke tanah dengan menjambak rambutnya.
Setelah hampir 12 tahun berlalu, Italia—yang juga anggota NATO—menyalahkan aliansi tersebut karena membiarkan Gaddafi dibunuh massa pemberontak. Menurut Italia, setelah diktator Libya itu digulingkan dan dibiarkan dibunuh, kekacauan justru melanda negara itu dan kawasan Afrika selama bertahun-tahun.
"Dia tentu saja lebih baik daripada mereka yang datang kemudian," kata Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani.
“Membiarkan Gaddafi dibunuh adalah kesalahan yang sangat serius. Dia mungkin bukan juara demokrasi, tetapi begitu dia selesai, ketidakstabilan politik tiba di Libya dan Afrika,” ujarnya.
Penyebab Muammar Gaddafi Dibunuh
Ada dua versi tentang pelaku pembunuhan terhadap Gaddafi. Versi pertama, pelakunya adalah massa pemberontak. Versi kedua, pelakunya adalah agen rahasia Prancis yang menjalankan perintah presiden Prancis saat itu; Nicholas Sarkozy.
Versi Gaddafi Dibunuh Massa Pemberontak
Setelah Libya tak berdaya diinvasi NATO, Gaddafi digulingkan. Seketika, Libya menjadi negara yang diperebutkan faksi-faksi pemberontak.
Alasan Gaddafi dibunuh massa pemberontak adalah kemungkinan kemarahan massa yang telah memuncak terhadap kepemimpinan Gaddafi yang sangat lama. Kemungkinan lain adalah karena kelompok pemberontak menginginkan kekuasaan secara mutlak.
Keadaan pasti kematiannya masih belum jelas dengan catatan yang saling bertentangan tentang kematiannya. Tapi cuplikan dari saat-saat kacau terakhir hidup Gaddafi menawarkan beberapa petunjuk tentang apa yang terjadi.
Gaddafi sebenarnya masih hidup ketika dia ditangkap massa pemberontak di dekat Sirte. Dalam sebuah video, yang difilmkan oleh seorang saksi mata di tengah kerumunan dan kemudian ditayangkan di televisi, Gaddafi terlihat linglung dan terluka diseret dari kap kendaraan dan ditarik ke tanah dengan menjambak rambutnya.